Ruhut Sitompul Mutiara dalam Demokrat

Nama Ruhut Sitompul melejit tak kala membintangi sinetron Gerhana. nama Poltak Raja Minyak dari Medan itu adalah nama saat dia membintangi film gerhana, sekarang pun dia masih bangga dengan nama itu.

Kariernya menjadi pengacara juga meroket tak kala menjadi kuasa hukum Akbar Tanjung, namun dalam politik belum terlihat greget maupun jati dirinya.

Tahun 2004 dari patai kuning hijrah ke partai biru, dan di partai biru inilah dia merasa diatas angin, dia merasa bebas menemukan jati dirinya tidak harus merasa junior karena partai ini juga masih baru. Di samping itu entah janji apa yang diberikan partai biru ini sehingga dia mau bergabung bukankah di partai kuning telah memiliki posisi nyaman. Ataukah keinginan sendiri karena Akbar Tanjung sudah tidak menjabat ketua umum sehingga geraknya terasa tidak bebas.

Apakah demokrat sangat membutuhkan Ruhut Sitompul?

Sangat membutuhkan, Dalam suatu kelompok orang seperti Ruhut ini sangat-sangat dibutuhkan. orang yang banyak bicara berani serang lawan sangat di perlukan.  Suatu komandan pasukan jika bertarung 1 lawan 10 dalam perkelahian mungkin saja bisa menang akan tetapi komandan pasukan diharuskan menghadapi 1 orang dalam berdebat belum tentu menang. namun jika 1 orang pandai bicara bukan hanya 10 bahkan 100 orang pun bisa di atasi.

Mari kita slancar ke wikipedia, kita lihat apa yang di simpan tentang sosok Raja Minyak dari medan ini :

Pada 20 November 2009 :

“ Tidak ada kaitannya SBY dan Demokrat dengan aliran dana Bank Century. Kalau ada, potong kuping Ruhut Sitompul

Pada 20 Desember 2009 :

“Saya akan menjamin saat Boedi dipanggil tidak datang, Sri Mulyani tidak datang saat dipanggil. Teman-teman bisa panggil saya keluar, rajam saya, cabut nyawa saya”

Bagaimana pernyataan-pernyataan yang kontroversial diatas keluar dari mulut Ruhut, seolah dia yakin dan rela memotong bagian tubuh serta nyawanya dicabut. Dan pernyataan ini pun sedikit membelokkan suasana publik, Dengan pernyataan seperti itu tentu publik akan bingung, jika Ruhut saja sampai berani menyatakan kupingnya dipotong, apakah benar Demokrat tidak terlibat. seorang Ruhut mampu mampu membelokkan arah laju suatu pandangan publik.

Pada Pansus Century 6 Januari 2010,

Ruhut Sitompul berseteru dengan Gayus Lumbuun hingga kemudian dia menyebut Prof. Gayus sebagai “bangsat”. Pernyataan yang dianggap kasar itu mengundang kontroversi.

Pada Pansus Bank Century Ruhut juga melukai hati etnis makasar khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya karena menyebut wakil presiden 2004-2009 M. Yusuf Kala dengan sebutan daeng

Dalam hal serangan kelawan politik ruhut seolah tidak kenal rasa takut bahkan mampu bersetru dengan siapapun lawannya, mulai dari ketua MK yang terkenal dengan tragedi es kopyor,  sampai dengan sang mantan wakil presiden dari makasar. Seolah tidak ada rasa segan maupun tidak enak hati yang ada bunyi yang menusuk hati.

Tentu dengan segudang pernyataan yang membuat sakit lawan, bahkan mungkin kawan akan membuat Ruhut banyak musuhnya, namun dalam perjalanannya hanya kasus Rumah tangga, sedangkan kasus yang berkaitan dengan uang belum terlihat penampakannya dan inilah yang membuatnya sangat kuat tidak mudah dijatuhkan, sehingga seperti inilah politikus sejati, akankah dia mengikuti jejak Harmoko?

Kalau untuk juru bicara resmi, orang seperti Ruhut tidaklah cocok, akan tetapi lebih cocok sebagai pembelok perhatian publik dengan pernyataan-pernyataan yang tidak semua orang berani melakukan. akan tetapi jika semua permasalahan harus di komentari oleh orang seperti ini maka tidaklah baik oleh karena itu sang pemimpin harus memberi rambu-rambu mana pernyataan yang harus disambut dan mana pernyataan yang bukan bidangnya.

Dengan orang seperti Ruhut, mungkin suatu saat kita diserang, tidak perlu menggunakan mulut kita sendiri untuk membalas sakit hati yang dialami, karena kita punya mulut Ruhut, sehingga tetap terlihat citra yang santun pada diri kita.

Apabila kita lihat pernyataan kontroversial yang terakhir adalah meminta Anas mundur. Seperti yang kita tahu bahwa sebelumnya sang Ruhut juga mendukung anas menduduki kursi ketua. Apakah seperti yang kita semua pikirkan bahwa sang raja minyak ini sebagai seorang penjilat sejati yang selalu mencari aman kepada yang lebih kuat. Ataukah bukanlah Anas pemegang kunci dari mulut Ruhut, yang menginginkan Anas mundur.

Semua kemungkinan bisa saja terjadi kalau hanya analisa sebagai dasarnya. suatu ilustrasi, ada seorang pemuda yang tampan namun kita tidak pernah melihat dia pergi atau berhubungan dengan seorang cewek, lalu apakah yang akan kita pikirkan tentang pemuda tersebut?

1.Mungkin kita berasumsi pemuda itu tidak suka cewek atau homo

2.Atau Itu mungkin pemuda Alim

Yang tahu hanya Tuhan dan si pemuda tersebut, begitulah siapa ruhut, si pencari amankah atau tangan kiri seseorang. yang tahu hanya TUhan dan Ruhut. Hanya orang yang sering melakukan tindakan dibalik layarlah yang mengerti manfaat seorang Poltak Raja Minyak dari Medan.

Dengan lidah seseorang mampu menikmati rasa akan tetapi jika tidak hati-hati rasa yang nikmat itu berubah menjadi rasa sakit tak kala sang gigi memperlihatkan taringnya.