BUMI MALANG MIG33

www.bumimalang.tk
Photobucket
e-book Usaha Toko Sembako
SELAMAT DATANG DI BUMI MALANG SATU BUMI UNTUK MALANG by hagemaru_j
e-book Usaha Toko Sembako hagemaru_j




Jumat, 23 Desember 2011

Malam Pertama Rani


Kau pandangi dirimu di depan cermin. Kau dapati sebuah wajah tirus yang dipadukan dengan mata besar, bibir tipis, dan hidung mancung. Kau temukan rambut hitam, tebal, dan panjang hingga menutupi kontur di dadamu. Kau tahu ada tali lingerie (pakaian dalam) berwarna merah jambu menggantung di pundak putihmu. Namun kau gamang.
Perlahan-lahan kau ambil bedak, kau rias dirimu yang sebenarnya sudah cantik. Kau ambil sisir, kau sisir rambutmu yang sebenarnya sudah lurus. Kau hanya gelisah. Dari mata bulatmu seakan-akan kau melihat kembali kejadian-kejadian itu. Bersama Dion, Angga, Ryan, dan mantan kekasihmu yang lain. Kau tak percaya, bahwa suamimu nanti hanya akan menerima “sisa” dari mereka. Bahwa keperawananmu telah diculik oleh mereka. Bahwa kau dulu justru senang dan tak memikirkan akibatnya. Sekarang kau galau.
Harus berbicara apa pada suamimu? Harus beralasan apa padanya? Kau berpikir. Apa sebaiknya kau tunda saja malam pertamamu kali ini? Apa sebaiknya kau operasi selaput dara saja agar kembali perawan? Ah, tapi kenapa tidak dari dulu kau lakukan itu? Kenapa baru sekarang? Apa suamimu tidak marah kalau kau menolak ajakan malam pertamanya? Apa kau tidak kasihan pada suamimu yang telah bermimpi mencumbui istrinya tapi malah diacuhkan? Pertanyaan dari dalam dirimu sendiri membombardir.
Dan kau gamang, kau gelisah, kau galau.
Perlahan kau minum teh di atas meja agar pikiranmu rileks. Suamimu masih mandi. Kau hanya punya waktu sekitar 10 menit untuk memikirkan solusi terbaik. Tapi kau malah teringat kenakalanmu dulu. Bersama mantan kekasihmu. Tak ada yang menyangka, Rani anak Pak Lurah yang kuliah di kota, pintar, santun, ramah pada tetangga, sesungguhnya adalah gadis liar. Pergaulanmulah yang mengubah dirimu menjadi seperti itu. Kau berpetualang cinta sana-sini, menyerahkan keperawanan tanpa kau sadari. Setelah kembali ke desa, kau putus dengan pacar-pacarmu. Kau malah menjadi perawan tua yang tak laku-laku. Bukannya tidak laku, tapi karena kau terlalu takut rahasiamu terbongkar, bahwa kau tidak lagi perawan. Usiamu sudah 29 tahun saat suamimu datang melamarmu. Usia yang terlalu tua untuk anak Pak Lurah yang cantik.
Ceklik-ceklik.
Pintu kamar mandi telah terbuka. Suamimu keluar dengan handuk di kepalanya. Kau gemetar, apalagi setelah melihat senyum manisnya yang dia tawarkan padamu. Kau menciut, menggenggam sisir erat-erat. Malam ini adalah malam yang indah, kau sedang bersama suami, bukan bersama monster, Ran. Kenapa kau ketakutan begitu?
“Kita nonton film dulu ya Dik, Mas punya film banyak. Kamu mau film apa? Horor, action, atau yang romantis?” Suamimu terlihat bahagia, binar matanya begitu memesona. Tangannya bergerilya ke rambut lembutmu yang baru saja kau sisir, membuat jantungmu berdesir-desir. Tapi kau lega, untung suamimu mengajak nonton film dan tidak langsung mengajak bercinta.
“Action aja deh Mas...” Kau beralibi, film horor dan romantis kan sama-sama membuat lebih dekat dengan pasangan. Maka kau pilih film action yang menegangkan supaya konsentrasi ke film tidak mengarah ke yang lain. Sebenarnya kau gamang.
Dengan senyum ceria suamimu membuka laptop dan memutar film lawas, Mr And Mrs Smith. Ah, suamimu yang seorang sarjana hukum itu ternyata lebih pintar darimu. Siapa bilang film action tak ada sisi romantisnya? Kau salah.
Dan akhirnya kau gelisah. Matamu memang tertuju pada layar laptop, tapi pikiranmu tak henti-hentinya berpetualang, masih mencari alasan yang tepat untuk menyembunyikan ketidakperawananmu. Kau sangat bingung, gelisah sendiri, tak tenang, padahal suamimu dengan santainya berbaring sambil melihat film favoritnya. Sekali-kali tangannya memegang pundakmu, membelai rambutmu, atau menggenggam mesra tanganmu. Justru perlakuan-perlakuan itu yang membuatmu dilanda cemas akut, takut suamimu meminta bercinta secara tiba-tiba. Kau super galau, capek galau, dan puncaknya tanpa kau sadari kegalauanmu malam itu malah mengantarkanmu pada kenyamanan tidur di pundak suamimu.
*****
“Maaf Mas, tadi malam...” Ragu-ragu kau memutar kejadian semalam, saat kau tiba-tiba ketiduran. Padahal sebenarnya kau bersyukur luar biasa karena kau masih bisa menyembunyikan ketidakperawananmu untuk sementara waktu.
“Iya enggak apa-apa Dik. Aku tahu kamu pasti kecapaian setelah pesta pernikahan kita kemarin. Aku juga enggak minta kok tadi malam, makanya aku sengaja memutar film. Aku enggak maksa kamu buat melakukannya sekarang Dik, aku tunggu sampai kamu benar-benar siap.”
Suamimu tersenyum, lalu dia menyeruput teh manis yang baru saja selesai kau aduk. Matanya berbinar, benar-benar tak ada sejumput kekecewaan pun di wajahnya. Semua terlihat begitu apa adanya. Dan kau membalas dengan senyuman, yang sedikit parau. Kau tak bisa mengartikannya, kau tak bisa menyadari betapa kau mendapat suami sebaik dan setulus dia. Tak pernah kau menyangkanya. Sepertinya pepatah “laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan baik, dan sebaliknya” itu tak berlaku bagimu. Dia laki-laki baik, sedangkan kau? Wanita bejat, setidaknya dirimu sendiri yang menyebut begitu.
“Hati-hati di jalan, ya Mas.” Akhirnya senyummu bisa sedikit lepas, setelah melepas suamimu di depan pintu sembari mencium punggung tangannya.
*****
Hari berganti hari, tak terasa satu bulan sudah usia perkawinanmu. Walaupun kalian berdua belum bercinta sama sekali, tapi suamimu tak pernah mengeluh. Wajahnya selalu ceria, sumringah. Bahkan ketika pulang malam, sehabis lembur di kantor, dia selalu terlihat bahagia. Tak ada keluh kesah sedikit pun yang kentara.
Lama-lama kau malah curiga. Jangan-jangan suamimu tidak normal? Kenapa dia terlalu sabar? Padahal dia sudah berusia 32 tahun, usia yang sangat matang, usia yang terlampau lama untuk menunggu “sesuatu itu”.
Kau gamang, bertanya dan menerka-nerka pada pikiranmu sendiri. Tiba-tiba muncul keinginanmu untuk memancingnya nanti malam. Ah, memancingnya? Kau tak takut ketidakperawananmu terungkap? Hanya sekadar memancing, nanti kalau dia minta bilang saja belum siap, begitu kilahmu.
Dan benar saja. Malam harinya, kau terlihat begitu anggun, dengan lingerie ungu yang menyingkap putih pahamu. Kau kuncir rambutmu ke atas, mempertontonkan leher jenjangmu yang aduhai. Kau putar musik romantis dari dalam kamar, sementara kau di dapur mempersiapkan makan malam.
“Assalamualaikum...” Suamimu telah datang rupanya. Kau menjawab, mencium tangannya, kemudian membawakan tasnya. Suamimu terpancing juga rupanya dengan penampilanmu malam ini.
“Tumben Dik?” Matanya mengarah ke lingerie-mu.
“Kepanasan aja Mas. Akhir-akhir ini cuaca kan panas banget, enggak tahan...” Kau berpura-pura. “Oh ya Mas, makan malam sudah siap, air panas juga sudah siap.” Kau tersenyum manis, tapi kali ini tidak berpura-pura.
“Maaf ya Dik, tadi aku ada meeting, sekalian makan gitu. Enggak apa-apa kan? Aku mau langsung tidur Dik, besok ada sidang. Maaf ya...” Dia menggenggam tanganmu, lalu masuk ke dalam kamar.
Dan kau? Rontok, hatimu benar-benar rontok. Kau lari ke kamar mandi, air matamu tumpah. Entah mengapa, ada sesuatu perasaan aneh yang merasuk dalam kalbumu, yang membuatmu cemas. Kau telah jatuh cinta pada suamimu, hal yang baru kau sadari.

Malam-malam selanjutnya terlewati sama tak menyenangkannya. Entah, suamimu tiba-tiba saja berubah. Kau berpikir, memilah-milah beberapa kemungkinan. Pertama, suamimu tidak normal. Kedua, malah mungkin dia punya simpanan. Ketiga, memang ini balasan untukmu. Balasan? Ya, balasan untuk kelakuanmu selama ini, bayaran untuk ketidakperawananmu. 

Ah, lagi-lagi, kau gamang, gelisah, dan galau. Sudah dua bulan sekarang, perkawinan kalian makin terasa hambar. Kau semakin merasa tak berguna sebagai istri dan wanita. Minta cerai? Apa guna? Masih laku? Tiba-tiba saja kau berpikir untuk mengakhiri hidupmu sendiri. Ya, itu pilihan yang paling tepat. Daripada hidup tak berguna sebagai istri, bercerai pun hanya akan menambah beban Umi dan Abi. Maka mati rasanya lebih terhormat, tak ada yang mengetahui kalau kau tak perawan. Bukannya itu jauh lebih baik?
Maka dengan ketipisan iman dan kegalauan murahan kau tenggak racun serangga. Kau tewas seketika. Di waktu yang sama, di sudut lain di sebuah pub, suamimu sedang menenggak minuman memabukkan bersama beberapa wanita. Ternyata kemungkinan kedua benar, suamimu punya simpanan. Dan sepertinya hal itu berhubungan dengan kemungkinan ketiga, itulah balasan untukmu. Tapi kau terlalu cepat mengambil keputusan, Ran. Pepatah itu benar, wanita buruk mendapatkan lelaki buruk pula. Harusnya kau menyadari hal itu sebelum kau tenggak racun mematikan itu. Tapi apa daya sekarang kau sedang melewati malam pertamamu di alam baka. 


Oleh: Haniah Nurlaili

Read more...

Senin, 05 Desember 2011

Paijo yang Malang

Paijo yang dikenal sebagai ABG atau Anak Baru Galau seperti biasa jalan-jalan membawa sprite di tangan kanan dan racun tikus ditangan kiri, sampai suatu hari dia melihat wanita berkebaya yang tamapak lebih galau darinya, sedang murung.
“hai miss, what are you doing”
“aku sudah tak kuat menjalani hidup ini akang, hidupku terlalu berat, rasanya aku ingin saja lari ketengah jalan dan membiarkan diriku ditabrak bus”

mendengar perkataannya, jiwa motivasi dari paijo pun bangkit tanpa dikomando

Saat aku merasa sudah tdk sanggup memikul beban hidupku yg begitu berat, aku
mengakhiri hidupku dgn melompat dr sebuah gedung Lt. 11
Dilantai 10: Kulihat pasangan yg terkenal sangat harmonis & saling mencintai sedang
bertengkar & saling memukul satu sama lain.
Dilantai 9: Kulihat Peter yg biasanya kuat & tabah sedang menangis
Dilantai 8: Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dgn sahabatnya.
Dilantai 7: Linda sedang minum obat anti depresi.
Dilantai 6: Heng yg pengangguran terus membeli 7 koran utk mencari lowongan kerja tiap hari
Dilantai 5: Mr.Wong yg sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya
Dilantai 4: Rosa bertengkar lagi dgn pacarnya.
Dilantai 3: pak tua sdg mengharapkan seseorang datang mengunjunginya
Dilantai 2: Lily sdg memandangi foto suaminya yg sudah meninggal 6 bulan lalu
Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang
Sekrag aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri Setelah kulihat smuanya itu..
aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tdk begitu buruk..
Semua orang yg kulihat tadi skrg sedang melihat aku… terkapar meregang nyawa..
Kurasa setelah mereka melihat kondisiku yg sedang menjelang tak bernyawa skrg, mereka 
akan berpikir bhw sebenarnya keadaan mereka tdk terlalu buruk.

**Life is Wonderful (Andrew Ho) *

“apakah kau masih ingin bunuh diri setelah mendengar kisah diatas” tanya paijo yang yakin wanita berkebaya itu pasti berpikir untuk tidak melakukan aksinya
“ma’af akang, aku sudah tidak sanggup lagi, tak ada artinya ceritamu itu”
“hah”  wajah kecewa terpampang di raut muka paijo, bukan karena sarannya yang tidak berarti akan tetapi dia tidak percaya ternyata ada orang yang lebih galau darinya.
“baiklah miss, ini aku berikan racun tikus padamu, kamu akan lebih cepat is death, tapi ada syaratnya” gelagat mata aneh bin sesuatu terpancar dari kelopak kedipan paijo
“apah itu akang”
“bolehkan aku melihat tubuhmu tanpa sehelai benangpun?” sunggh terlalu paijo ini menyempatkan dalam kesempitan
“tapi janji yah ngak jahat sama saya dan segera nyerahin sprite dan racun tikus?”
“hu emmm ” jawab paijo dengan nafas yang sedikit sesak
dengan menghadap belakang pakaian satu demi satu dilucuti

“ayo balik badan miss” ucap paijo yang sudah tidak sabar
ketika wanita tersebut membalikkan badan, paijo langsung shock dan tanpa sadar racun tikus itu pun diminum paijo , kemudian wanita itu pun terjun ke tebing mengikuti paijo dialam lain

*surat catatan pun ditemukan polisi alasan wanita itu bunuh diri
aku bunuh diri karena papa mama saya serta teman-teman  saya melarang saya memakai gincu bedak dan berpakaian seperti perempuan.

Read more...

Minggu, 04 Desember 2011

Metode Tulisan Galau

Galau, sebenarnya apaan sih galau itu?
ge aga ga el ala la mateni u galau
Sebelum kita definisikan sendiri arti galau tersebut, yuk mari kita amati percakapan anak-anak galau berikut ini, cap cusss:
“heii lo, ngapain elo sore-sore gini nangkring di genting pake acara pandangan kosong ngelihatin lalu lalang kendaraan lewat?”
“biasa brow, gue lagi galau”.
“ghewwlaaaa kerennn lo men”.
“yoi brow, think”.
atau
“heii brow, ngapain elo jalan lesu di pinggir jalan gitu, pake tangan kanan bawa sprite dan tangan kiri pegang racun tikus.”
“tau sendiri kan men gue kayak gini, biasa lagi galau”
“ghewwlleee, soo sweett mennnn, tapi tapi tapi men lo mau bunuh diri ya bawa bawa racun tikus?”
“ya ndak lah brow, bunuh diri kan dosa masa’ ndak pernah ngaji sih elo”
“lah terus brow, buat ape racun tikus ntu?”
“oh, oh ini buat TOGEL brow”.
” hah… TOGEL, maksud lo mau ikutan lotre”
“bukanlah lotre juga dosa, kecil lo ngak pernah ngaji yah, gini lo brow, TOGEL ntu kepanjangan dari TOMBO GELO. lah coba bayangin kalo gue bawa sprite doang kan ngak ada tanda tanda kegalauan, apa lagi kalo gue bawa racun tikus doang, ntar dikira gue mau ngracun tikus diselokan, nah kalo gini lo ndiri pun juga buktikan dengan lihat gue sudah dalam tampang galau”
“gheeewwllaaa kereenn man”
“yo’i broew. think”.
nah kalo yang bawah ini penulis demen soalnya ini kegalauan mantan penulis dulu
“pokoknya ya kalo ada cewek yang naik motor ini aku doa’in bisulan pantatnya 7 hari 7 malam biar ngak bisa duduk tidur tengkurap, terus buat cowokku yang coba boncengin cewek ku sumpahin punggungnya yang bisulan,aminn” tapi untunglah motornya udah ngak ada sekarang hehe.
Itulah seklumit kisah ke galauan anak-anak jaman sekarang, aduh ngak usah ikut-ikutan ya!! kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia galau sendiri artinya kekacauan tidak karuan (pikiran),tapi bukanlah galau macam ini yang akan kita bahas, pokok pembahasan kita adalah Metode Galau dalam tulisan.
Dalam metode penulisan ilmiah adapun langkah-langkahnya antara lain :
a. Inventarisasi ide atau gagasan
b. Memilih ide atau gagasan
c. Mengubah ide menjadi topik dan judul tulisan
d. Membuat rancangan tulisan
e. Berdasarkan kerangka tulisan, penulis kemudian menghimpun sumber bacaan yang sesuai
f. Membuat intisari-intisari sumber bacaan yang dapat berupa fakta, data atau informasi
g. Menyusun intisari-intisari ke dalam sub judul yang sesuai pada kerangka tulisan
h. Mengolah data, fakta atau informasi
i. Metode analisis dan sintetis
j. Hasil analisis dan sintesis tersebut disimpulkan yang dapat berupa fakta, data atau informasi, konsep, temuan, ide, gagasan,
metode di atas pun sering kita sederhanakan jika menulis suatu artikel, dan inilah seklumit gambaran proses pembuatan artikel :
1. ide datang kemudian diproses dengan otak
2. mencari referensi-referensi pendukung tulisan dan membandingkan datanya
3. kemudian mengembangkannya
4. dan jadilah sebuah artikel
13226379511395399078
Begitulah metode secara umum dalam membuat artikel namun ada satu lagi namanya metode Galau
Metode galau ini awalnya  muncul dari dalam hati atau sebuah perasaan kegundahan kalau kuya-kuya bilang unek-unek (tahukah kamu nama asli kuya-kuya itu surya  dan panggilan kerennya uya atau kuya), dari rasa gundah dalam hati pun muncul sebuah ide dan kemudian diproses oleh otak lalu dikembangkan dan diproses kembali dan lahirlah sebuah artikel.
13226384111790364624
Yang membedakan metode galau ini adalah tulisannya mengalir begitu saja, segala hal yang mengganjal dihati seakan mengalir mengikuti arus menjadi sebuah maha karya tulisan. Dengan metode tulisan galau kita tidak perlu mencari penguat data, atau referensi data karena tulisan galau lebih mengambarkan susuatu yang terpendam dalam hati yang ingin di ledakkan keluar.  Sudah pasti dalam hal ini tidak akan ada yang menyamainya dan tidak akan pernah di tuduh plagiat karena murni dari dalam diri.
Seberapa menarikkah tulisan galau ini?
sangat menarik, dengan back groud seorang penulis tentu tulisan galau ini diracik sedemikian rupa sehingga enak dibaca yang seolah-olah ungkapan perasaan dan kegundahan hati sang penulis terpancar keluar.
Tulisan galau dikatakan berhasil jika tulisan tersebut berhasil memanahkan panah api dan membakar hati bagi seorang yang dituju atau memanahkan es yang menyejukkan hati seseorang yang pro dengannya.Namun tulisan ini akan sungguh luar biasa jika menimbulkan praduga di setiap pembaca yang seolah-olah pembaca tersebut yang menjadi keluh kesah sang penulis dengan demikian pembaca akan ikut larut dalam tulisan.
Apakah metode tulisan galau identik dengan rasa sakit hati?
Tidak, seperti saat kita melihat keadaan orang lain yang lagi dirundung musiabah atau lagi galau dan diri kita ikut larut dan merasakan ke galauan orang tersebut atau mungkin kita pernah seperti berada diposisi orang tersebut yang sangat menderita secara reflek kegalauannya pun muncul dari dalam diri kita. sehingga tulisan ke galauan pun tercipta bukan karena rasa sakit hati akan tetapi rasa pernah seperti atau rasa ingin membantu.
Rasa ke galauan adalah rasa indah apabila di salurkan dengan positive, bukankah puisi-puisi kita sebagian besar tercipta dari kegalauan kita, bukankah Anang Hermansyah lebih produktive dan lebih terkenal karena kegalauanya setelah pisah sama krisdayanti, bukankah Ariel juga mampu menciptakan lagu di sel karena kegalauannya. Dengan demikian kegalauan sendiri identik dengan rasa mengenali diri sendiri, rasa ingin menyendiri, rasa ingin tidak di ganggu orang, dan rasa hanya dengan tulisan dapat tersampaikan rasa galaunya.
Penempatan tulisan galau sendiri sebaiknya kita ibaratkan menulis di pantai yang akan hilang jika di sapu ombak. bukankah lebih baik menulis galau dari pada memendam rasa dan membicarakannya di belakang. dan bukankah lebih enak nulis galau sehingga beban di hati segera terlepaskan. Seperti minum kopi akan terasa nikmat jika sesekali namun akan membuat eneg dan sakit perut jika di minum secara terus menerus atau bahkan menimbulkan ketagihan. Begitu pula seorang penjudi harus tahu kapan dia berucap CUKUP untuk berhenti sebelum dia menjadi gembel dan bukankah   Salah satu ciri khas orang sukses adalah “dia tidak ada waktu untuk  memikirkan bagaimana cara menghancurkan lawannya karena dia telah terlalu sibuk membangun dunianya
**hare gene ngak galauuu, gheewlaa lohh**
kalau ada tulisan alay, tulisan galau kenapa tidaakk   *think

Read more...

Ma'af

arab saudi kususuri
hongkong pun ku jejelajahi
hanya satu yang kucari
namun tak pernah ku temui
Pernah aku bertanya pada diri sendiri, kenapa setiap orang mencarimu. Aku pun demikian ingin bertemu dan memelukmu namun bayangan akan wujudmu saja aku tidak tahu. orang-orang berkata kamu bedarada di hati setiap orang, namun aku tetap saja bingung, dibagian hati sebelah mana kamu berada, sementara aku tak melihat apa-apa.
aku sendiri heran, orang menumpuk-numpuk harta katanya untuk mendapatkanmu. apakah dengan harta kamu bisa dibeli?
aku lebih heran lagi, orang rela melanggar sumpah jabatannya yang katanya juga sih untukmendapatkanmu. kalau harus jabatan yang aku kejar, mungkin umurku tidaklah cukup, karena aku hanyalah orang biasa, dari keluarga biasa pula.

setiap hari aku terus-terus mencarimu, tak kenal rasa putus asa aku mencarimu, seperti dalam sebuah perjalanan panjang aku terus bertanya pada setiap orang dimana letak keberadaanmu. Beberapa dari mereka memberikan petunjuk, beberapa lagi acuh akan kegelisahanku. semakin lama aku merasa semakin tersesat. aku baru menyadari petunjuk yang diberikan orang-orang hanyalah tempatnya akan tetapi tidak memberikan lewat jalan  mana seharusnya aku tempuh untuk bertemu denganmu.
Akhirnya aku menemukan seseorang yang memberikan petunjuk jalan yang harus aku lalui, namun terasa amat panjang bagiku. kemudian aku menyadari perjalanan ini memang cocok untuknya tetapi tidak cocok untukku, ditengah jalan, aku hampir tidak mampu meneruskan, hatiku gelisah. dimanakah kamu berada?
ditengah kelelahanku aku istirahat di bawah pohon yang amat teduh yang membuatku lelap karena kelelahan.

“hai kamu”
“hai kamu”
aku mendengar suara orang merdu sekali,siapakah dia. kubukalah kelopak mataku, aku tak percaya ini!!!
“ya, ada apa,” jawabku sambil takjub mata ini memandangnya
“apa yang kamu cari?”
aku mencari kebahagiaan, apakah kamu tahu?”,  kataku sambil tak kuasa mata ini untuk tetap menatapnya, sungguh cantiknya wanita ini suaranya pun merdu aroma harum  melati pun mengelilinginya apakah dia bidadari yang datang untukku
“untuk apa kamu mencari kebahagian?”
“bukankah tujuan semua manusia untuk mencari kebahagian, mereka rela melakukan apapun untuk memperolehnya, bahkan saudara sendiri pun kadang dikorbankan?”  kataku dengan sedikit nada tinggi
“oh..” jawabnya singkat sambil senyum simpul yang menawan
“apa ada yang lucu,”  kataku mencoba mencari tahu kenapa dia tersenyum
“akulah yang kamu cari, akulah kebahagiaan itu?”

mendengar perkataannya akupun berlari ingin memelukknya, namun bagai sebuah hologram aku hanya bisa menabraknya tanpa bisa menyentuhnya

“kenapa aku tidak bisa menyentuhmu”. kataku keheranan
“apakah kamu tahu, aku ada dihatimu?”
“semua orang juga berkata begitu!! kataku ketus dan kecewa karena tidak bisa meraihnya
“kamu memang tidak bisa menyentuhku bahkan melihatku, tetapi aku memang tinggal dihatimu, hatimulah rumahku. tidak perlu kamu cari, aku dengan senang hati selalu hadir setiap saat. tidak kah kau ingat saat kau mendapatkan pacar kau merasakan kehadiranku bukan?
tidakkah kau ingat, saat kau mendapatkan uang hasil usahamu kau tersenyum simpul, apakah kau juga tidak merasakan aku didekatmu waktu itu.dan tidakkah kau ingat saat kau dengan senang hati membantu orang lain dan mendapatkan ucapan terimakasih kau bangga pada dirimu sendiri akupun ada denganmu waktu itu. aku berkali kali hadir disampingmu, tak perlu kau cari aku selalu ada untukmu, akan tetapi kenapa kau tidak bisa merasakan kehadiranku?”

aku hanya bisa tertunduk diam tidak bisa menjawab pertanyaannya. bagaimana aku tidak bisa merasakan kehadirannya. aku mencarinya kesana kemari padahal dia selama ini bersamaku.

kamu tidak perlu mencariku, kamu hanya perlu belajar”,
“belajar?” tanyaku sambil mengkerutkan dahi memberitahukan mimik tubuh belum paham
ya belajar merasakan kehadiranku”.
tiba-tiba dia menghilang dan dibarengi dengan kebangunanku dari mimpi.
“ternyata hanya mimpi” batinku mencoba bicara

ternyata aku melupakannya, aku mencarinya kesana kemari  ternyata dia selalu ada setiap saat bersamaku. aku memang melupakannya, aku melupakan nikmat itu, nikmat yang sedikit jika di syukuri akan menjadi suatu kebahagiaan tersendiri.  nikmat kecil yang terlupakan inilah jika kita menyadari kehadirannya akan kebahagiaan pun kita dapat tanpa mencarinya
**ma’afkan aku yang melupakanmu wahai nikmat yang terlupakan**

Read more...

Mungkin Saja

Pernah aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa jika aku mencoba menjadi lebih baik jalanku menjadi lebih berat?
mungkin saja dosa yang kulakukan di masa lampau yang seharusnya hukumannya ku terima bukan di alam ini namun harus ku terima di alam ini yang menurut pandangan-Nya itu lebih ringan, mungkin saja kan

Pernah ku bertanya pada diriku, kenapa orang yang baik begitu cepat di panggil?.
mungkin saja pintu surga sudah tak sabar menantinya atau mungkin saja Tuhan sangat sayang padanya dan tidak ingin dia salah langkah kedepannya,

Sementara orang yang membuat kerusakan dan bencana mengapa hidupnya begitu panjang?
mungkin saja tuhan memberikan umur panjangnya yang tak lain untuknya bertobat, mungkin saja kan

Pernah aku bertanya lagi untuk kesekian kalinya pada diriku sendiri, mengapa teman-temanku dan orang yang ku kenal semuanya pembohong, tidak setia kawan serta ingkar janji?
mungkin saja Tuhan mengingatkanmu, apakah kamu yakin bahwa dirimu juga bukan seorang pembohong, bukan seorang yang tidak setia kawan,  juga bukan seorang yang ingkar janji,  kalau bukan yah mungkin saja ini suatu ujian yang jika kamu lulus kelasmu akan naik,  derajatmu pun akan lebih tinggi, mungkin saja bukan.

Mungkin saja tim jagoanmu kalah hari ini, bagaimana jika timmu menang dan kamu  juga menang taruhan apakah kamu akan mabuk-mabukan?
mungkin saja itu suatu keberuntungan bagimu yang sering kau katakan kesialan, justru mungkin saja kesialan terbesar adalah yang memenangkan pertaruhan, yah mungkin saja.

Semua yang terjadi mungkin saja. mungkin saja itu suatu ujian, mungkin saja itu suatu peringatan, atau bahkan mungkin saja itu suatu hukuman yang sesungguhnya kita tak pernah tahu akan hal itu karena di luar pengetahuan kita. namun kita tetap percaya akan adanya jalan yang lebih baik.

Read more...

BUMI MALANG MIG33 COMUNITY

Pengikut

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP