BUMI MALANG MIG33

www.bumimalang.tk
Photobucket
e-book Usaha Toko Sembako
SELAMAT DATANG DI BUMI MALANG SATU BUMI UNTUK MALANG by hagemaru_j
e-book Usaha Toko Sembako hagemaru_j




Minggu, 07 Agustus 2011

[BAGAIMANA MENSIKAPI KEGAGALAN] KISAH MENDORONG BATU…!!!

kisah ini sangat menginspirsi si punya blog www.bumimalang.tk yang saya kutip dari  ekojuli.wordpress.com dan inilah kisahnya :
Seorang laki-laki sedang tertidur di bawah pohon besar. Kemudian dia bermimpi ada cahaya terang mendatanginya. Dia bermimpi bertemu Tuhan.
Tuhan berkata kepadanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan kepadanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya.
Hal ini dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Berbulan-bulan ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan tersia-sia.
Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya “Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya.”
Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat tidak masuk akal dan salah. Pikiran tersebut kemudian membuat laki-laki itu putus asa dan patah semangat.
“Mengapa aku harus bunuh diri seperti ini?” pikirnya.
“Aku akan menyisihkan waktuku, dengan sedikit usaha, dan itu akan cukup baik.”
Dan itulah yang direncanakan, sampai suatu hari diputuskannya untuk berdoa dan mengadu segala permasalahannya itu kepada Tuhan.
“Tuhan,” katanya “Aku telah bekerja keras sekian lama dan menjalankan perintah-Mu, dengan segenap kekuatanku melakukan apa yang Kau inginkan. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa?
Mengapa aku gagal?’
Tuhan berkata,”Hambaku, ketika aku memintamu untuk melaksanakan perintah-Ku dan kau menyanggupi, Aku berkata bahwa tugasmu adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu seperti yang telah kau lakukan. Tapi tidak sekalipun Aku berkata bahwa kau mesti menggesernya. Tugasmu hanyalah mendorong. Dan kini kau datang padaKu dengan tenaga terkuras, berpikir bahwa kau telah gagal. tetapi apakah benar?”
”Lihatlah dirimu. Lenganmu kuat dan berotot, punggungmu tegap dan coklat, tanganmu keras karena tekanan terus- menerus, dan kakimu menjadi gempal dan kuat. Sebaliknya kau telah bertumbuh banyak dan kini kemampuanmu melebihi sebelumnya. Meski kau belum menggeser batu itu. Tetapi ketaatanmu adalah menurut dan mendorong dan belajar untuk setia dan percaya akan hikmah yang akan Kuberikan kepadamu.”
Lelaki itu tiba-tiba terbangun dari mimpinya, dan bersujud syukur karena ia merasa dan paham bahwa ia telah mendapatkan hidayah-Nya.
Terkadang, ketika kita mendengar perintah Allah, yang pertama kali kita gunakan cenderung pikiran dan nafsu kita untuk menganalisa keinginanNya, bukan keimanan dahulu yang kita utamakan. Padahal perintah itu jelas kebenarannya.
Sesungguhnya apa yang Allah inginkan adalah hal-hal yang sangat sederhana agar menuruti dan taat kepadaNya. Dan yakinlah itu adalah kebutuhan kita. Allah tidak butuh ibadah kita. Demi Allah, ketika semua makhluk berpaling dari Nya, maka tidak akan mengurangi sedikitpun kebesaran dan kemulyaan Allah. Dan sebaliknya ketika semua makhluk beribadah kepada Nya, tidak akan menambah sedikitpun kebesaran dan kemuliaan Allah Tuhan kita.
Satu sisi terkadang kita salah menilai sebuah kegagalan… Padahal dibalik sebuah kegagalan banyak pelajaran penting yang kita dapatkan..
betul??
Insya Allah…

Read more...

Ibu Ma'afkan Aku

seorang gadis cantik bernama lala, suatu hari lala bertengkar sama ibunya, karena emosi yang menguasai dirinya 
lala marah besar, lala langsung meninggalkan rumah tanpa membawa hp, uang dan hanya pakaian yang melekat di badannya yang dia bawa.

saat menyusuri jalan, dan sudah cukup jauh dia berjalan dia baru menyadari bahwa dia tak membawa apaun hanya pakaian yang melekat di badannya.

semakin jauh semakin jauh dia meninggalkan rumah namun tak tentu arah tujuannya sampai akhirnya dia melewati warung nasi goreng yang penjualnya masih muda singgle lagi ya nama penjual nasi gorengnya hage. lala mencium aroma harum nasi goreng tak terasa perutnya pun berbunyi dia pun semakin bingung karena uang pun tak dimiliki untuk membeli nasi goreng

hujan pun mengguyur, lala berteduh di samping warung nasi goreng, ingin sekali memesan tetapi...
sampai penjual nasi goreng yang baik hati memanggilnya sambil menyodorkan sepiring nasi goreng, lala berpura pura sedikit menolaknya namun karena rasa lapar yang amat sangat dia akhirnya menerima nasi goreng itu.

setelah menyantap habis nasi goreng lala kemudian berbicara " ma'af mas sebenarnya saya mau membayar nasi goreng ini tapi saya tidak punya uang" 
"akh tidak usah, kan tadi saya bilang mau ngasih, btw kenapa diluar sendirian malam malam lagi" jawab penjual nasi goreng
mendapat pertanyaan itu air mata lala tak tertahankan lagi mulai menetes air matanya, lala menangis dan tidak menjawab pertanyaan penjual nasi goreng
"loh kenapa menangis mbak" tanya penjual nasi goreng
"tidak apa apa mas, saya hanya terharu" jawab lala sambil mengusap airmata yang membasahi pipinya
"seorang yang baru saja aku kenal saja ikhlas memberikan sepiring nasi goreng padaku , tapi.....
"ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku mengusirku, dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembalilagi kerumah"

"kau yang baru aku kenal peduli padaku, bandingkan dengan ibu kandungku sendiri" kata lili pada penjual nasi goreng

penjual nasi goreng menarik nafas panjang setelah mendengarkan cerita lala dan berkata 
"“Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimusepiring nasi gorengi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak nasi utukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

lala tersentak hatinya mendengar ucapan penjual nasi goreng

“Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk sepiring nasi gorengi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan lala, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “lala kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”
Pada saat itu lala tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.


Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.
Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Read more...

BUMI MALANG MIG33 COMUNITY

Pengikut

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP