Rusmini Dan Surti bagian pertama (sebuah suri tauladan kesabaran)
satu oktober seribu sembilanratus enampuluh satu lahirlah anak ke-3 dari pasangan konidi dan rusmini, kali ini anak yang dilahirkan adalah perempuan cantik namanya surti, setalah surti keluarga ini melahirkan 3 anak lagi dan jumlah anak mereka 6 terdiri dari 4 anak lelaki dan 2 anak perempuan,
namun kali ini yang saya angkat adalah cerita tentang rusmini dan anaknya surti, bagaimana liku liku hidupnya.
sejak usia SD surti sudah jarang tinggal dirumah, dia lebih sering tidur di tempat dia mengaji atau pondok bersama teman-teman sebayanya yah mungkin konidi sama rusmini sudah kwalahan jaga anaknya yang waktu itu adik lelaki surti baru dilahirkan.
kehidupan surti pun dari pondok satu kepondok lain guna menimba ilmu, beitu pula gaya hidup makannya yang hanya sekedar ala kadarnya, bisa dibayangkan ngak kehidupan jaman dahulu di suatu pedesaan paling makannya dari sambel + daun daunan, entah daun pepaya entah daun ketela, kemangi dan sebagainya dan pada waktu itu makan ikan akan kelihatan wah.
di antara sodara yang banyak seta pola pikir yang berbeda-beda mereka selalu menikmati makanan apa saja begitu bahagia, sebenarnya ya memang ada itu makanannya mau tidak mau ya dimakan dari pada perut keroncongan.
hari berganti hari bulanberganti bulan dan tahun berganti tahun kini surti menjadi remaja cantik, dan bilang sama ibunya yaitu rusmini, "mak aku sudah capek belajar terus, aku ingin bekerja mbantu emak"
rusmini pun bilang "ya udah besok kamu kepasar mbantu emak" rusmini adalah sosok wanita yang sangat amat sangat sabar bahkan kalo ada rekor muri mungkin rusmini orang yang paling sabar.
konidi dan rusmini tidak pernah memukul anak-anak mereka mungkin konidi hanya menasehati sedangkan rusmini orangnya tidak tegaan.
ketika di pasar, betapa kagetnya surti melihat kelakuan ibunya, bagaimana tidak, seorang yang berbelanja ditokonya selalu diberi kopi atau teh, bahkan pelanggannya disuruh bawa barang apa saja dari tokonya sambil bilang " sudah dibayar saja, mbayarnya gampang" sambil ngopi mereka pun ngerumpi ditoko rusmini. surti pun geleng geleng melihat ibunya seperti itu. dalam hati surti berkata "bagaimana emak bisa untung, semuanya dikasih hutang"
selain suka memberi hutang rusmni orangnya suka memberi, jika ada orang main kerumah semua isi makanan dirumah dikeluarkan, padahal untuk anaknya sediri aja makanan itu pas-pasan :D entah bodoh atau dermawan penulis pun tak memahami hati rusmini.
sifat lain rusmini adalah jika ada tetangga yang hajatan selalu datang membantu walau tidak disuruh datang membantu, dan jika ada kenalannya yang puja hajat entah nikah atau sunatan juga selalu datang dan memberi uang buwoh. dan walau tempatnya jauh sekalipun. namun bertolak belakang dengan sifat surti, kalo surti jika ada tetangganya hajatan juga selalu membantu tapi tujuan membantunya adalah untuk mendapatkan makan gratis :D kan jarang jarang lo bisa makan ikan jaman segitu.
karena sifatnya inilah rusmini punya jalian pertemanan yang erat bahkan terkenal orang yang sangat baik, bahkan orang yang kenal dia selalu menganggap dia sodaranya, dan dari sifatnya jugalah dia serasa tak punya musuh. semua tetangganya di desa bahkan mungkin satu desa jika kepasar selalu ke toko rusmini, bagaimana tidak bisa ngutang minum kopi pula.
seharusnya rusmini jadi orang kaya jika saja para pembelinya tidak berhutang, berbeda dengan cara hutang sekarang yang kita bisa menyewa debt collektor untuk menagihnya, rusmini hanya bisa bilang "ya" saat pelanggannya bilang "nanti saya bayar ya jika sudah keluar arisannya"
konidi yang punya sawah cukup luas cukup membantu perekonomian jika panen terjadi.
kita kembali ke surti yang semakin tumbuh melihat kecantikan surti membuat tetangga dan pelanggan rusminii ingin meminang surti untuk anaknya. ketika didatangi pelanggannya dan bilang maksudnya untuk meminang surti rusmini tidak berani bilang tidak karena tidak mau menyakiti hati temannya, sementara ketika rusmini bilang ke surti namun surti dengan tegas menolak bilang tidak, "aku belum mau nikah emak" namun rusmini bilang " ya dilihat dulu orangnya"
kemudian si pelamarpun datang ke rumah rusmini guna meminang surti, namun surti tetap pada pendiriannya "tidak" betapa malunya si pelamar itu muka seperti di injak-injak, dan si pelamar pun memusuhi rusmini mulai saat itu. entah bagaimana perasaan rusmini yang tadinya tak memiliki musuh bahkan setiap orang menyanjung dia kini punya musuh, kemudian 1,2,3,4,5 orang yang datang meminang rusti satu demi satu berguguran muka sebal tidak bisa digambarkan kekesannya bahkan di antara orang yang datang meminang rusti adalah suruhan rusmini "aku punya gadis di rumah, kamu mau ngak, kalo mau datang kerumah ya lamar dia" namun rusti tetaplah rusti dia tetap bilang "tidak" rusmini pun bingung dengan tingkah rusti entah apa yang terjadi pada rusti, rusmini seakan tidak mengetahui jalan pikiran rusti, sementara semakin banyak orang yang memusuhi rusti, selain itu sekarang bukanlah omangan baik yang dibicarakan padanya akan tetapi omongan jelek yang dihembuskan teman temannya yang kecewa padanya.
rusmini tidak memarahi rusti yang tidak mau cepat cepat nikah akan tetapi selalu membari cerita cerita tentang enaknya berumah tangga, karena banyak pikiran, anaknya yang tidak mau nikah, dibenci temannya, karena dagangannya selalu dihutang rusmini juga akhirnya berhutang, sebenarnya kalau saja bilang pada konidi hutang rusmini pun bisa langsung lunas, karna tidak mau membebani konidi dan mungkin karena takut kalau konidi marah akhirnya hanya dipendam sendiri.saat pikiran yang banyak membebani inilah akhirnya timbul bibit penyakit pada diri rustmini,
melihat bunya yang digunjingkan orang-orang membuat hati rusti meleleh rasa iba pun tiba pada diri rusti, dan ketika di paksa menikah ma orang yang termasuk ada kekerabatan dengan keluarga rusti akhirnya rusti pun bersedia untuk dinikahi.
malam pernikahan pun tiba, berbagai pikiran menghantui surti selain karena sebenarnya dia belum mau menikah juga karena calonnya ngak banget, akhirnya timbullah ide yang sangat tidak disangka oleh semua orang, entah dari siapa dia punya ide semacam itu.
malam setelah ijab kobul perkawinan, alangkah terkejutnya suami rusti melihat tak ada di kamarnya ternyata setelah ijab kobul dia pamit kebelakang dan berganti pakain lewat belakang rumah dia lari menuju jalan ternyat sudah ada pamannya yaitu adik dari rusmini yang membantu melarikan diri,
dan saat itulah sepertinya dia memilih menjadi janda walau janda tetapi masih perawan karna tak tersentuh lelaki yang menikahinya. kenapa dia memilih kabur setelah ijab kobul karena selain tidak ingin dibicarakan orang karena menolak minangan dan memenuhi permintaan orang tuanya rusmini ,seperti kehidupan rusti sejak kecil yang jarang dirumah kali ini dia pun memilih melarikan diri ke pondok..