BUMI MALANG MIG33

www.bumimalang.tk
Photobucket
e-book Usaha Toko Sembako
SELAMAT DATANG DI BUMI MALANG SATU BUMI UNTUK MALANG by hagemaru_j
e-book Usaha Toko Sembako hagemaru_j




Jumat, 24 Desember 2010

Gadis matematis Vs Gadis Logis


Ada 2 orang gadis, salah satu dari mereka cara bpikirx MATEMATIS(M) dan yg satu lg cra bpikirx mengandalkan LOGIKA (L). merika bdua bjalan plg melewati jalan yg gelap,dan jarak rmh mreka msh agak jauh.
Stelah beberapa lama mreka berjalan. . .

M: ap km jg memperhtikan, ada pria yg sdng bjalan mengekti kta kira2 sjak tiga puluh dlapan stngah menit yg lalu? Sya khawatir dia bmaksud jahat..

L: it hal yg logis. Dia ingin memperkosa kita.

M: oh tdk, dngan kcepatn bjalan spti ini ,kita dlm wkt 5 menit akan bhasil dtangkap dia. Apa yg harus kita lakukan!!

L: Hanya ad 1 cra logis yg hrs kita lakukan, yaitu bjalan lbh cpt.

M: it tdk bnyak membntu, gmana nich. . .

L : tentu saja it tdk membntu, logikanya klaw kta bjalan lbh cpt dia jg akan mempcepat jalannya.

M: lalu apa yg harus kta lakukan? Dngan kcpatn spti ini dia akn bhasil menangkap kta dIm wkt dua stengah menit. .

L: hnya ad satu langkah logis yg harus kta lakukan. . .kamu lwt jalan yg ke kiri ak lwt jln yg k knan. Sehngga dia tdk bs mengkuti kita bdua dan slh stu yg d ikuti olehny.

Stlah kdua gdis it bpisah, tnyata pria td mengkuti lngkah si gdis yg menggunkan logika(L). gdis matematis(M) tba drmh lbh dulu dan dia khwatir kslamatan shbtnya. Tp tdk beberapa lama kmudian gadis logika dtng.

M: oh trima ksih Tuhan. . .kamu tiba dngan slamat, eh gmana pngalamanmu d ikuti oleh pria tadi?

L: stelah kta bpisah dia mengkti ak terus.

M: ya. .ya. .tetapi apa yg tjadi kmudian dnganmu?

L: sesuai dngan logika saya langsung lari sekuat tnaga dan pria itupun juga lari sekuat tenaga mengejar saya.

M: dan. .dan. .

L: sesuai logika dia bhasil mendekati saya dtmpat yg gelap. .

M: lalu apa yg km lakukan?

L: hnya ad satu hal logis yg sya lakukan, yait mengangkat rok saya. .

M: oh. .lalu apa yg dlakukan pria tadi?

L: sesuai logika. .dia menurunkan celananya. ..

M: oh tidak. . .lalu apa yg tjadi kmudian?

L: hal yg logis bukan, kalau gadis yg mengangkat roknya larinya lbh cpt dri pada lelaki yg blari sambil memelorotkan celananya. .so akhirnya ak bs lolos d

Read more...

Selasa, 16 November 2010

Misteri benang merah kerajaan mataram dan gunung merapi

Sutawijaya adalah putra sulung pasangan ki ageng pamanahan dan nyai sabinah,..
Sutawijaya juga diambil anak angkat oleh hadiwijaya bupati pajang sebagai pancingan, karena pernikahan hadiwijaya dan istrinya belum dikaruniai anak oleh yg kuasa ( di jawa jika seorang suami istri belum dkaruniai anak ada kepercayaan jika mengasuh anak orang akan segera dikaruniai anak juga ( umpan) )
Pada tahun 1549 hadiwijaya mengadakan sayembara untuk menumpas arya penangsang.
Arya penangsang adalah bupati jipang panolan yg membunuh sunan prawoto raja traher kesultanan demak. . .
Sutawijaya di ajak ayah kandungnya berperang melawan arya penangsang padahal waktu itu usia sutawijaya maseh belasan tahun. . .
Sebenarnya mengajak sutawijaya ikut berperang tak lain supaya ayah angkat dari sutawijaya yakni hadiwijaya supaya kasihan dan mengirimkan sebagian pasukan pajang untuk membatu bertempur melawan arya penangsang, strategi Ki ageng pamanahan pun berhasil membuat hadiwijaya mengirimkan bntuan dalam pertempuran melawan arya penangsan, dan akhirnya arya penangsang berhasil dibunuh oleh sutawijaya, akan tetapi laporan tewasnya arya penangsang sedikit di palsukan yakni arya penangsang berhasil dibunuh dengan cara dikeroyok oleh ki ageng pamanahan dan ki panjawi, karena dihawatirkan jika sultan hadiwijaya mengetahui kisah sebenarnya( bahwa yg membunuh bupati jipang panolan adalah anak angkatnya sendiri) dihawatirkan ia akan lupa memberikan hadiah dari sayembara yg di adakan. .

Sebagai hadiah dari sayembara tersebut ki panjawi mendapat tanah pati dan menjadi bupati disana sejak 1549, sedangkan ki ageng pamanahan baru mendapatkan tanah mataram tahun 1556, sepeninggalan ki ageng pamanahan tahun 1575, sutawijaya menggantikan kedudukan ayahnya sebagai pemimpin mataram yg bergelar senapati ingalaga yg artinya panglima medan perang


Sejarah buku vs cerita mistik rakyat

Setelah sutawijaya memimpin mataram dia ingin memerdekakan mataram dari pajang, akan tetapi pada saat mendirikan benteng-benteng banyak para prajuritnya yang tewas secara tidak wajar, melihat kejadian yang janggal ini, sutawijaya akhirnya bertapa disebuah gua di dekat laut kidul(pantai selatan)
Tirakat yang sungguh-sungguh dari sutawijaya ini pun dilihat oleh ratu pantai selatan dan berniat untuk menguji sutawijaya dengan mengirim para panglima kerajaan pantai selatan, namun semuanya kembali dengan nihil, niat sutawijaya tidak tergoyahkan kemudian sang ratu pantai selatan pun turun tangan sendiri untuk menguji sutawijaya. .
Pertama ratu pantai selatan datang dengan berwujud naga api menyembur menghampiri sutawijaya akan tetapi sutawijya tidak takut sama sekali kemudian sang ratu menghampiri sutawijaya dengan berwujud gadis cantik tanpa mengenakan sehelai pakaianpun Melihat gadis cantik tanpa busana yang melekat pada tubuhnya membuat iman sutawijaya sedikit goyah namun akhirnya dia kembali fokus dan meng acuhkan sang ratu tersebut, akhirnya ratu laut selatan kembali kewujud aslinya dan menanyakan apa keinginan sutawijaya. .
Sutawijaya pun menceritakan prihal pertapanya tersebut dan ratu kidul/selatan pun menyanggupi untuk mengusir penunggu tanah kerajaan sutawijaya ( yg merupakan anak buah ratu kidul sendiri), tapi dengan syarat kamu(sutowijoyo) dan 7 anak temurun yang menjadi raja mataram harus menikah denganku (ratu pantai selatan) maka aku akan menjaga kerajaan mataram sampai 7 turunan,. .
Svawijaya pun menyetujui syarat dari ratu pantai selatan tersebut. Kemudian sutawijaya bertanya kepada ratu pantai selatan, kemanakah perginya penunggu itu.
Ratu pantai selatan menjawab, kegunung sekitar jogjakarta, maka sutawijya menyuruh bawahannya untuk bertugas sebagai Kunci di gunung sekitar yogyakarta. Jadi tugas juru kunci gunung di sekitar jogjakarta adalah sebagai pengawas anak buahnya ratu kidul agar mengetahui jika terjadi masalah di gunung berapi

Read more...

Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

Jakarta – Era kepemimpinan Soekarno, Tionghoa Indonesia menikmati kebijakan multiras yang mengayomi seluruh golongan dan bulan madu dengan penguasa. Bahkan salah satu orang terdekat Soekarno adalah Oei Tjoe Tat yang terakhir menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Dwikora.
Begitu presiden pertama republik tak berdaya, dengan surat sakti Supersemar Soeharto menjadi digdaya. Berbalik 180 derajat pula kebijakannya yang semula merangkul, menjadi memusuhi Tionghoa.“Selaras dengan terjadinya Gerakan 30 September (G30S), dimulailah kampanye sinophopia atau anti-Tionghoa yang luas, disponsori kekuatan asing, terutama Inggris dan Amerika Serikat (AS). Di dalam negeri, Lembaga Pembinaan dan Kesatuan Bangsa (LPKB) menggunakan momen ini untuk menghantam Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki),” kata Benny G.Setiono, penulis buku Tionghoa Dalam Pusaran Politik.
Ia mencatat dalam Bab 49 bukunya, 25 Maret 1966 pemerintah menutup perwakilan kantor berita Hsinhua (sekarang ditulis Xinhua) dan mencabut seluruh kartu pers wartawannya.
“Mereka membelokkan opini rakyat Indonesia dengan menyatakan musuh bangsa dan rakyat Indonesia yang sesungguhnya adalah China yang berasal dari utara, yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dengan serentak semua media massa Indonesia - yang lolos screening Angkatan Darat dan diizinkan terbit kembali – melakukan propaganda anti-Tionghoa dan anti-RRT,” tambah Benny.
Lebih jauh ia menjelaskan pada masa Orde Lama, inflasi menggila, sehingga dengan mudah Orde Baru menimpakan semua kesalahan pada orang Tionghoa yang dicap sebagai Kolone Kelima, tukang timbun, dan tidak peduli kepentingan rakyat.
Maka meletuslah kerusuhan anti-Tionghoa yang diiringi penjarahan, perusakan bahkan pembakaran rumah, toko, sekolah, mobil dan segala yang berbau Tionghoa. Termasuk unjuk rasa dan penyerangan Konsulat RRT di Medan, Jakarta, dan Makassar.

Berbagai Larangan
Benny yang waktu itu mahasiswa Universitas Res Publica menyaksikan mulai April 1966 tindakan kesatuan-kesatuan aksi mendapat dukungan militer yang mengeluarkan perintah penutupan 629 sekolah-sekolah Tionghoa, sehingga 272.782 murid dan 6.478 gurunya terlantar.
Dengan Surat Keputusan 6 Juli 1966, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melarang murid eks sekolah Tionghoa ditampung di sekolah swasta nasional, sedang di sekolah negeri hanya dibatasi kurang dari lima persen saja.
Tidak itu saja, Benny menyebutkan tanggal 8 Mei 1966 Pangdam Aceh, Brigjen Ishak Djuarsa memerintahkan seluruh Tionghoa WNA meninggalkan Aceh sebelum 17 Agustus 1966. Alhasil lebih dari 15.000 Tionghoa terpaksa angkat kaki dari Serambi Mekkah.
Sementara Pangdam Sriwijaya, Brigjen Makmun Murod mengizinkan Tionghoa WNA tinggal hanya di Pulau Bangka Belitung, kalau tidak mau, dipersilakan pulang ke RRT. Tanggal 20 Desember 1966 Brigjen Ryachudu mengusir ketua dan seluruh pengurus Chung Hua Kung Hui dari Kalimantan Barat. Sehari kemudian Walikota Makassar melarang Tionghoa WNA berdagang kebutuhan bahan pokok,
Benny menambahkan Juli 1966 Pangdam Brawijaya, Mayjen Soemitro melarang seluruh koran Tionghoa dan melarang penggunaan huruf dan bahasa China di muka umum, termasuk buku. Soemitro juga melarang Tionghoa WNA/stateless berdagang di kota, kecuali Surabaya; dilarang pindah domisili, dikenai pajak Rp 2.500 per jiwa dan menutup seluruh kelenteng di Jawa Timur dan Madura.
Bahkan 3 dan 21 Januari 1967 toko-toko Tionghoa WNA di luar Surabaya harus ditutup dan uang hasil penjualan barang dideposito dan dilaporkan ke panitia daerah. Dalam prakteknya, sumber SH mengalami tokonya diambil-alih tentara begitu saja, tanpa proses hukum apapun dan dibiarkan terlunta-lunta.

Kebijakan Resmi
Orde Baru menerapkan kebijakan melarang segala yang berbau Tionghoa, mulai dari yang paling ringan seperti ganti nama. Ini merupakan keputusan Presidium Kabinet No.127/U/Kep/12/1966.
Pengacara kenamaan Yap Thiam Hien mencatat tidak kurang dari 13 dokumen yang perlu diganti bersamaan dengan aturan ganti nama itu. Mulai dari Kartu Tanpa Penduduk, akta-akta, hingga berbagai rekening yang jelas memakan biaya tidak sedikit.
Seminar Kedua Angkatan Darat di Seskoad Bandung, 25-31 Agustus 1966 dipimpin Mayjen Suwarto memutuskan mengganti RRT menjadi RRC dan orang Tionghoa menjadi orang China. Keputusan ini dikukuhkan dengan Surat Edaran Presidium Kabinet RI No.SE-06/Preskab/6/1967 tanggal 20 Juni 1967.
Tanggal 6 Desember 1967 Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No.14/1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat-Istiadat China. Isinya semua upacara agama, kepercayaan dan adat-istiadat China hanya boleh dilakukan di lingkungan keluarga atau di dalam ruangan tertutup. Maka lenyaplah perayaan Tahun Baru Imlek, capgomeh, lomba perahu naga, bahkan tarian barongsai.
Ini disusul dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.4555.2-360 Tahun 1968 mengenai Penataan Kelenteng. Berikutnya ada Surat Edaran Menteri Penerangan No.02/SE/Ditjen/PPG/K/1988 yang melarang penerbitan dan percetakan tulisan/iklan beraksara dan berbahasa China.
Lalu Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri mengukuhkan penerapan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI) melalui SKB 01-UM.09.30.80 No.42. Kebijakan-kebijakan ini jelas-jelas mendiskriminasi Tionghoa Indonesia.

Melestarikan Rasialisme
Sepanjang era Soeharto nyaris tiada tahun tanpa tindakan rasial terhadap Tionghoa, baik yang dilakukan langsung aparat negara maupun ledakan gerakan massa yang sudah terlanjur disulut sentimen anti-Tionghoa. Benny mengingatkan huru-hara anti-Tionghoa di Bandung, 5 Agustus 1973.
Pemicunya tukang gerobak Asep bin Tosin tersenggol mobil VW yang dikendarai pemuda Tionghoa. Lalu Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari) yang semula unjuk rasa menyambut kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka menjadi aksi rasialis terhadap toko-toko Tionghoa di Jakarta.
Dipicu perkelahian tiga siswa SGO di Solo, 22 November 1980, pecah kerusuhan anti-Tionghoa yang melebar ke Boyolali, Salatiga, Ambarawa, hingga melumpuhkan Semarang sampai tanggal 25 November.
Menjelang kejatuhan Soeharto, kerusuhan bukannya surut, malah menjadi-janji. Sebut saja di Purwakarta, 31 Oktober-2 November 1995; Pekalongan, 24 November 1995; Situbondo, 10 Oktober 1996; Tasikmalaya, 26 Desember 1996; Sanggau Ledo, 30 Desember 1995 - 2 Januari 1996; Tanah Abang, 28 Januari 1997; Rengasdengklok, 27-31 Januari 1997; Banjarmasin, 23 Mei 1997; Makassar, 15 September 1997 dan masih banyak lagi yang tidak terekam media.
Kerusuhan yang ujung-ujungnya menyasar toko-toko Tionghoa mencapai puncaknya pada 13-15 Mei 1998 yang dikenal sebagai May Riot di Jakarta dan sekitarnya.

Percukongan
Benny mengingatkan selain merangkul teknokrat lulusan negara kapitalis, Soeharto paham yang bisa menggerakkan sektor riil adalah Tionghoa. Maka ia menjadikan Tionghoa sebagai kroninya, apalagi yang sudah hopeng (akrab) dengannya sejak menjabat Pangdam Diponegoro, seperti Pek Kiong dan Liem Soe Liong (Sudono Salim).
“Soeharto menggunakan percukongan. Dari lurah sampai pangdam ada cukong di belakangnya. Di balik cukong ada pejabat,” jelas Benny lugas.
Jelas Soeharto merepresi hak-hak politik dan budaya kaum Tionghoa, namun memberi ruang gerak di sektor bisnis. Benny menyebutkan menggunakan Tionghoa semata sebagai ‘binatang ekonomi’ untuk kepentingan diri dan kroni-kroninya

sumber : http://murtadinkafirun.forumotion.net/tao-kong-hu-cu-f7/soeharto-dan-kebijakan-anti-tionghoa-t6180.htm

Read more...

Mengenang Usman & Harun


marinir

Baru saja TNI AL selesai melaksanakan tugas-tugas operasi dalam mengembalikan Irian Barat ke wilayah kekuasaan RI, timbul lagi masalah baru yang harus dihadapi oleh seluruh bangsa Indonesia, dengan dikomandokannya Dwikora oleh Presiden Sukarno pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta. Komando tersebut mendapat sambutan dari lapisan masyarakat, termasuk ABRI. Hal ini terbukti bahwa rakyat Indonesia berbondong-bondong mendaftarkan diri sebagai sukarelawan Dwikora sehingga mencapai jumlah 21 juta sukarelawan.

Penggunaan tenaga sukarelawan ini membawa dampak yang besar. Dilihat dari segi positifnya memang sangat menguntungkan, karena perang yang akan dihadapi tidak secara frontal, sehingga akan membingungkan pihak lawan. Tetapi dari segi negatif kurang menguntungkan, karena apabila sukarelawan itu tertangkap ia akan diperlakukan sebagai penjahat biasa, jadi bukan sebagai tawanan perang di lindungi oleh UU Perang. Jika Sukarelawan itu tertangkap oleh lawan, resikonya disiksa secara kejam.

Untuk melindungi Operasi tersebut di atas, KOTI kemudian memutuskan untuk mempergunakan tenaga-tenaga militer lebih banyak guna mendampingi sukarelawan-sukarelawan tersebut, memperkuat kekuatan Sukarelawan Indonesia di daerah musuh.
Untuk mendukung Operasi A. KKO AL mengirimkan 300 orang anggota yang terdiri dari Kopral sampai Perwira. Sebelum melaksanakan Operasi A. mereka diwajibkan mengikuti pendidikan khusus di Cisarua Bogor. Selesai latihan mereka dibagi dalam tim-tim dengan kode Kesatuan Brahma dan ditugaskan di daerah Semenanjung Malaya (Basis II) dan di Kalimantan Utara (Basis IV). Yang dikerahkan di Semenanjung Malaya terdiri dari tim Brahma I beranggotakan 45 orang, tim Brahma II 50 orang, tim Brahma III 45 orang dan tim Brahma V 22 orang.

Semenanjung Malaya (Basis II) dibagi beberapa Sub. Basis:
1. Sub Basis X yang berpangkalan di P. Sambu dan Rengat dengan sasaran Singapura.
2. Sub. Basis Y dengan sasaran Johor bagian barat dan Pangkalan Tanjung Balai.
3. Sub. Basis T yang berpangkalan di P. Sambu dengan sasaran Negeri Sembilan, Selangor dan Kuala Lumpur.
4. Sub. Basis Z dengan sasaran Johor bagian timur.
Sedangkan Tugas Basis II:
1. Mempersiapkan kantong gerilya di daerah lawan.
2. Melatih gerilyawan dari dalam dan mengembalikan lagi ke daerah masing-masing.
3. Melaksanakan demolision, sabotase pada obyek militer maupun ekonomis.
4. Mengadakan propaganda, perang urat syarat
5. Mengumpulkan informasi.
6. Melakukan kontra inteljen.

Dalam operasi ini Janatin/Usman melakukan tugas ke wilayah Basis II. A Koti, ia berangkat menuju Pulau Sambu sebagai Sub Basis dengan menggunakan kapal jenis MTB. Kemudian menggabungkan diri dengan Tim Brahma I di bawah pimpinan Kapten Paulus Subekti yang pada waktu itu menyamar dengan pangkat Letkol KKO - AL dan merangkap menjadi Komandan Basis X yang berpangkalan di Pulau Sambu Riau. Ketika Usman menggabungkan dengan kawan-kawannya,, ia berkenalan dengan Harun dan Gani bin Arup, mereka ini merupakan sahabat yang akrab dalam pergaulan. Dalam tim ini Usman dan Harun mendapat tugas yang sama untuk mengadakan sabotase di Singapura.

Meskipun Usman bertindak sebagai Komandan Tim dan usianya sedikit lebih tua dari Harun, demikian pula ia lebih banyak berpengalaman dalam bidang militer, tetapi ia mengakui masih kurang pengalaman dalam wilayah Singapura. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya di Singapura, ia lebih banyak memberikan informasi kepada Usman. Harun telah hafal betul tentang keadaan dan tempat-tempat di Singapura, karena Harun pernah tinggal di sana. Tetapi sebagai seorang militer, mereka masing-masing telah mengetahui apa tugas-tugas mereka sebagai Komandan dan bawahan.

. Karena ketatnya penjagaan daerah lawan dan sukar ditembus maka satu-satunya jalan yang ditempuh ialah menyamar sebagai pedagang yang akan memasukkan barang dagangannya ke wilayah Malaysia dan Singapura. Usaha tersebut kelihatan membawa hasil yang memuaskan, karena dengan jalan ini anggota sukarelawan berhasil masuk ke daerah lawan yang kemudian dapat memperoleh petunjuk yang diperlukan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Dari penyamaran sebagai pedagang ini banyak diperoleh data yang penting bagi para Sukarelawan untuk melakukan kegiatan. Dengan taktik demikian para Sukarelawan telah berhasil menyusup beberapa kali ke luar masuk daerah musuh.

Untuk memasuki daerah musuh agar tidak menimbulkan kecurigaan lawan, para sukarelawan menggunakan nama samaran, nama di sini disesuaikan dengan nama-nama dimana daerah lawan yang dimasuki. Demikian Janatin mengganti namanya dengan Usman dan disambungkan dengan nama orang tuanya Haji Muhammad Ali. Sehingga nama samaran ini lengkapnya Usman bin Haji Muhammad Ali. Sedangkan Tohir menggunakan nama samaran Harun, dan lengkapnya Harun bin Said. Dengan nama samaran ini Usman, Harun dan Gani melakukan penyusupan ke daerah Singapura untuk melakukan penyelidikan dan pengintaian tempat-tempat yang dianggap penting.

Sedangkan di front belakang telah siap siaga kekuatan tempur yang setiap saat dapat digerakkan untuk memberikan pukulan terhadap lawan. Kekuatan ini terus bergerak di daerah sepanjang perbatasan untuk mendukung para Sukarelawan yang menyusup ke daerah lawan dan apabila perlu akan memberikan bantuan berupa perlindungan terhadap Sukarelawan yang dikejar oleh musuh di daerah perbatasan.


Memasuki wilayah Singapura.
Tanggal 8 Maret 1965 pada waktu tengah malam buta, saat air laut tenang ketiga Sukarelawan ini mendayung perahu,Sukarelawan itu dapat melakukan tugasnya berkat latihan-latihan dan ketabahan mereka.
Dengan cara hati-hati dan orientasi yang terarah mereka mengamati tempat-tempat penting yang akan dijadikan obyek sasaran, dan tugas mengamati sasaran-sasaran ini dilakukan sampa larut malam. Setelah memberikan laporan singkat, mereka mengadakan pertemuan di tempat rahasia untuk melaporkan hasil pengamatan masing-masing. Atas kelihaiannya mereka dapat berhasil kembali ke induk pasukannya, yaitu Pulau Sambu sebaga Basis II dimana Usman dan Harus bertugas.

Pada malam harinya Usman memesan anak buahnya agar berkumpul kembali untuk merencanakan tugas-tugas yang haru dilaksanakan, disesuaikan dengan hasil penyelidikan mereka masing-masing. Setelah memberikan laporan singkat, mereka mengadakan perundingan tentang langkah yang akan ditempuh karena
belum adanya rasa kepuasan tentang penelitian singkat yang mereka lakukan, ketiga Sukarelawan di bawah Pimpinan Usman, bersepakat untuk kembali lagi ke daerah sasaran untuk melakukan penelitian yang mendalam. Sehingga apa yang dibebankan oleh atasannya akan membawa hasil yang gemilang.

Di tengah malam buta, di saat kota Singapura mulai sepi dengan kebulatan dan kesepakatan, mereka memutuskan untuk melakukan peledakan Hotel Mac Donald, Diharapkan dapat menimbulkan kepanikan dalam masyarakat sekitarnya. Hotel tersebut terletak di Orchad Road sebuah pusat keramaian d kota Singapura.
Pada malam harinya Usman dan kedua anggotanya kembali menyusuri Orchad Road. Di tengah-tengah kesibukan dan keramaian kota Singapura ketiga putra Indonesia bergerak menuju ke sasaran yang ditentukan, tetapi karena pada saat itu suasana belum mengijinkan akhirnya mereka menunggu waktu yang
paling tepat untuk menjalankan tugas. Setelah berangsur angsur sepi, mulailah mereka dengan gesit mengadakan gerakan gerakan menyusup untuk memasang bahan peledak seberat 12,5 kg.

Dalam keheningan malam kira-kira pukul 03.07 malam tersentaklah penduduk kota Singapura oleh ledakan yang dahsyat seperti gunung meletus. Ternyata ledakan tersebut berasal dari bagian bawah Hotel Mac Donald yang terbuat dari beton cor tulang hancur berantakan dan pecahannya menyebar ke penjuru
sekitarnya. Penghuni hotel yang mewah itu kalang kabut, saling berdesakan ingin keluar untuk menyelamatkan diri masing-masing. Demikian pula penghuni toko sekitarnya berusaha lari dari dalam tokonya.

Beberapa penghuni hotel dan toko ada yang tertimbun oleh reruntuhan sehingga mengalami luka berat dan ringan. Dalam peristiwa ini, 20 buah toko di sekitar hotel itu mengalami kerusakan berat, 24 buah kendaraan sedan hancur, 30 orang meninggal, 35 orang mengalami luka-luka berat dan ringan. Di antara orang-orang yang berdesakan dari dalam gedung ingin keluar dari hotel tersebut tampak seorang pemuda ganteng yang tak lain adalah Usman.

Suasana yang penuh kepanikan bagi penghuni Hotel Mac Donald dan sekitarnya, namun Usman dan anggotanya dengan tenang berjalan semakin menjauh ditelan kegelapan malam untuk menghindar dari kecurigaan. Mereka kembali memencar menuju tempat perlindungan masing-masing.

Pada hari itu juga tanggal 10 Maret 1965 mereka berkumpul kembali. Bersepakat bagaimana caranya untuk kembali ke pangkalan. Situasi menjadi sulit, seluruh aparat keamanan Singapura dikerahkan untuk mencari pelaku yang meledakkan Hotel Mac Donald. Melihat situasi demikian sulitnya, lagi pula penjagaan sangat ketat, tak ada celah selubang jarumpun untuk bisa ditembus. Sulit bagi Usman, Harun dan Gani keluar dari wilayah Singapura.

Untuk mencari jalan keluar, Usman dan anggotanya sepakat untuk menerobos penjagaan dengan menempuh jalan masing masing, Usman bersama Harun, sedangkan Gani bergerak sendiri. Setelah berhasil melaksanakan tugas, pada tanggal 11 Maret 1965 Usman dan anggotanya bertemu kembali dengan diawali salam kemenangan, karena apa yang mereka lakukan berhasil. Dengan kata sepakat telah disetujui secara bulat
untuk kembali ke pangkalan dan sekaligus melaporkan hasil yang telah dicapai kepada atasannya. Sebelum berpisah Usman menyampaikan pesan kepada anggotanya, barang siapa yang lebih dahulu sampai ke induk pasukan, supaya melaporkan hasil tugas telah dilakukan kepada atasan. Mulai saat inilah Usman dan Harus berpisah dengan Gani sampai akhir hidupnya.

Gagal kembali ke pangkalan.
Usaha ketiga Sukarelawan kembali ke pangkalan dengan jalan masing-masing. Tetapi Usman yang bertindak sebagai pimpinan tidak mau melepas Harun berjalan sendiri, hal ini karena Usman sendiri belum faham betul dengan daerah Singapura, walaupun ia sering memasuki daerah ini. Karena itu Usman meminta kepada Harun supaya mereka bersama-sama mencari jalan keluar ke pangkalan. Untuk menghindari kecurigaan terhadap mereka berdua, mereka berjalan saling berjauhan, seolah-olah kelihatan yang satu dengan yang lain
tidak ada hubungan sama sekali. Namun walaupun demikian tetap tidak lepas dari pengawasan masing-masing dan ikatan mereka dijalin dengan isyarat tertentu. Semua jalan telah mereka tempuh, namun semua itu gagal.

Dengan berbagai usaha akhirnya mereka berdua dapat memasuki pelabuhan Singapura, mereka dapat menaiki kapal dagang Begama yang pada waktu itu akan berlayar menuju Bangkok. Kedua anak muda itu menyamar sebagai pelayan dapur.Sampai tanggal 12 Maret 1965 mereka berdua bersembunyi di kapal tersebut.
Tetapi pada malam itu, waktu Kapten kapal Begama mengetahui ada dua orang yang bukan anak buahnya berada dalam kapal, lalu mengusir mereka dari kapal.

Kalau tidak mau pergi dari kapalnya, akan dilaporkan kepada Polisi. Alasan mengusir kedua pemuda itu karena takut diketahui oleh Pemerintah Singapura, kapalnya akan ditahan. Akhirnya pada tanggal 13 Maret 1965 kedua Sukarelawan Indonesia keluar dari persembunyiannya.

Usman dan Harun terus berusaha mencari sebuah kapal tempat bersembunyi supaya dapat keluar dari daerah Singapura. Ketika mereka sedang mencari-cari kapal, tiba-tiba tampaklah sebuah motorboat yang dikemudikan oleh seorang Cina. Daripada tidak berbuat akan tertangkap, lebih baik berbuat dengan dua
kemungkinan tertangkap atau dapat lolos dari bahaya. Akhirnya dengan tidak pikir panjang mereka merebut motorboat dari pengemudinya dan dengan cekatan mereka mengambil alih kemudi, kemudian haluan diarahkan menuju ke Pulau Sambu. Tetapi apadaya manusia boleh berencana, Tuhan yang menentukan.

Sebelum mereka sampai ke perbatasan perairan Singapura, motorboatnya macet di tengah laut. Mereka tidak dapat lagi menghindari diri dari patroli musuh, sehingga pada pukul 09.00 tanggal 13 Maret 1965 Usman dan Harun tertangkap di bawa ke Singapura sebagai tawanan.

Mereka menyerahkan diri kepada Tuhan, semua dihadapi walau apa yang terjadi, karena usaha telah maksimal untuk mencari jalan. Nasib manusia di tangan Tuhan, semua itu adalah kehendak-Nya. Karena itulah Usman dan Harus tenang saja, tidak ada rasa takut dan penyesalan yang terdapat pada diri mereka.
Sebelum diadili mereka berdua mendekam dalam penjara. Mereka dengan sabar menunggu saat mereka akan dibawa ke meja hijau. Alam Indonesia telah ditinggalkan, apakah untuk tinggal selama-lamanya, semua itu hanya Tuhan yang Maha Mengetahui.

TABAH SAMPAI AKHIR
Proses Pengadilan.
Usman dan Harun selama kurang lebih 8 bulan telah meringkuk di dalam penjara Singapura sebagai tawanan dan mereka dengan tabah menunggu prosesnya. Pada tanggal 4 Oktober 1965 Usman dan Harun di hadapkan ke depan sidang Pengadilan Mahkamah Tinggi (High Court) Singapura dengan J. Chua sebagai Hakim. Usman dai Harun dihadapkan ke Sidang Pengadilan Tinggi (High Court) Singapura dengan tuduhan :
1. Menurut ketentuan International Security Act Usman dan Harun telah melanggar Control Area.
2. Telah melakukan pembunuhan terhadap tiga orang.
3. Telah menempatkan alat peledak dan menyalakannya.

Dalam proses pengadilan ini, Usman dan Harun tidak dilakukan pemeriksaan pendahuluan, sesuai dengan Emergency Crimina Trials Regulation tahun 1964. Dalam Sidang Pengadilan Tinggi (Hight Court) kedua tertuduh Usman dan Harun telah menolak semua tuduhan itu. Hal ini mereka lakukan bukan kehendak
sendiri, karena dalam keadaan perang. Oleh karena itu mereka meminta kepada sidang supaya mereka dilakukan sebagai tawanan perang (Prisoner of War).

Namun tangkisan tertuduh Usman dan Harun tidak mendapat tanggapan yang layak dari sidang majelis. Hakim telah menola permintaan tertuduh, karena sewaktu kedua tertuduh tertangkap tidak memakai pakaian militer. Persidangan berjalan kurang lebih dua minggu, pada tanggi 20 Oktober 1965 Sidang Pengadilan Tinggi (High Court) yang dipimpin oleh Hakim J. Chua memutuskan bahwa Usman dan Harun telah melakukan sabotase dan mengakibatkan meninggalnya tiga orang sipil. Dengan dalih ini, kedua tertuduh dijatuhi hukuman mati.

Pada tanggal 6 Juni 1966 Usman dan Harun mengajukan naik banding ke Federal Court of Malaysia dengan Hakim yang mengadilinya: Chong Yiu, Tan Ah Tah dan J.J. Amrose. Pada tanggal 5 Oktober 1966 Federal Court of Malaysia menolak perkara naik banding Usman dan Harun. Kemudian pada tanggal 17 Februari 1967
perkara tersebut diajukan lagi ke Privy Council di London. Dalam kasus ini Pemerintah Indonesia menyediakan empat Sarjana Hukum sebagai pembela yaitu Mr. Barga dari Singapura, Noel Benyamin dari Malayasia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja SH dari Indonesia, dan Letkol (L) Gani Djemat SH Atase ALRI di Singapura. Usaha penyelamatan jiwa kedua pemuda Indonesia itu gagal. Surat penolakan datang pada tanggal 21 Mei 1968.

Setelah usaha naik banding mengenai perkara Usman dan Harun ke Badan Tertinggi yang berlaku di Singapura itu gagal, maka usaha terakhir adalah untuk mendapat grasi dari Presiden Singapura Yusuf bin Ishak. Permohonan ini diajukan pada tanggal 1 Juni 1968. Bersamaan dengan itu usaha penyelamatan kedua prajurit oleh Pemerintah Indonesia makin ditingkatkan. Kedutaan RI di Singapura diperintahkan untuk mempergunakan segala upaya yang mungkin dapat dijalankan guna memperoleh pengampunan. Setidak-tidaknya memperingan kedua sukarelawan Indonesia tersebut. Pada tanggal 4 Mei 1968 Menteri Luar Negeri Adam Malik berusaha melalui Menteri Luar Negeri Singapura membantu usaha yang dilakukan KBRI. Ternyata usaha inipun mengalami kegagalan. Pada tanggal 9 Oktober 1968 Menlu Singapura menyatakan bahwa permohonan grasi atas hukuman mati Usman dan Harun ditolak oleh Presiden Singapura.

Pemerintah Indonesia dalam saat-saat terakhir hidup Usman dan Harun terus berusaha mencari jalan. Pada tanggal 15 Oktober 1968 Presiden Suharto mengirim utusan pribadi, Brigjen TNI Tjokropanolo ke Singapura untuk menyelamatkan kedua patriot Indonesia. Pada saat itu PM Malaysia Tengku Abdulrahman juga meminta kepada Pemerintah Singapura agar mengabulkan permintaan Pemerintah Indonesia. Namun Pemerintah Singapura tetap pada pendiriannya tidak mengabulkannya. Bahkan demi untuk menjaga prinsip-prinsip
tertib hukum, Singapura tetap akan melaksanakan hukuman mati terhadap dua orang KKO Usman dan Harun, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 1968 pukul 06.00 pagi waktu Singapura.

Permintan terakhir Presiden Suharto agar pelaksanaan hukuman terhadap kedua mereka ini dapat ditunda satu minggu untuk mempertemukan kedua terhukum dengan orang tuanya dan sanak farmilinya. Permintaan ini juga ditolak oleh Pemerintah Singapura tetap pada keputusannya, melaksanakan hukuman gantung
terhadap Usman dan Harun.

Pesan terakhir.
Waktu berjalan terus dan sampailah pada pelaksanaan hukuman, dimana Pemerintah Singapura telah memutuskan dan menentukan bahwa pelaksanaan hukuman gantung terhadap Usman dan Harun tanggal 17 Oktober 1968, tepat pukul 06.00 pagi Dunia merasa terharu memikirkan nasib kedua patriot Indonesia yang gagah perkasa, tabah dan menyerahkan semua itu kepada pencipta – Nya.

Seluruh rakyat Indonesia ikut merasakan nasib kedua patriot ini. Demikian juga dengan Pemerintah Indonesia, para pemimpin terus berusaha untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab merupakan masalah nasional yang menyangkut perlindungan dan pem belaan warga negaranya. Satu malam sebelum pelaksanaan hukuman, hari Rabu sore tanggal 16 Oktober 1968, Brigjen TIN Tjokropranolo sebagai utusan pribadi Presiden Suharto datang ke penjara Changi. Dengan diantar Kuasa Usaha Republik Indonesia di Singapura Kolonel A. Ramli dan
didampingi Atase Angkatan Laut Letkol (G) Gani Djemat SH, dapat berhadapan dengan Usman dan Harun di balik terali besi yang menyeramkan pada pukul 16.00. Tempat inilah yang telah dirasakan oleh Usman dan Harun selama dalam penjara dan di tempat ini pula hidupnya berakhir.

Para utusan merasa kagum karena telah sekian tahun meringkuk dalam penjara dan meninggalkan tanah air, namun dari wajahnya tergambar kecerahan dan kegembiraan, dengan kondisi fisik yang kokoh dan tegap seperti gaya khas seorang prajurit KKO AL yang tertempa. Tidak terlihat rasa takut dan gelisah yang membebani mereka, walaupun sebentar lagi tiang gantungan sudah menunggu.

Keduanya segera mengambil sikap sempurna dan memberikan hormat serta memberikan laporan lengkap, ketika Letkol Gani Djemat SH memperkenalkan Brigjen Tjokropranolo sebagai utusan Presiden Suharto. Sikap yang demikian membuat Brigjen Tjokropranolo hampir tak dapat menguasai diri dan terasa berat untuk menyampaikan pesan. Pertemuan ini membawa suasana haru, sebagai pertemuan Bapak dan Anak yang mengantarkan perpisahan yang tak akan bertemu lagi untuk selamanya. Hanya satu-satunya pesan yang disampaikan adalah bahwa Presiden Suharto telah menyatakan mereka sebagai Pahlawan dan akan dihormati
oleh seluruh rakyat Indonesia, kemudian menyampaikan salut atas jasa mereka berdua terhadap Negara.

Sebagai manusia beragama, Brigjen Tjokropranolo mengingatkan kembali supaya tetap teguh, tawakal dan berdoa, percayalah bahwa Tuhan selalu bersama kita. Kolonel A. Rambli dalam kesempatan itu pula
menyampaikan, bahwa Presiden Suharto mengabulkan permintaan mereka untuk dimakamkan berdampingan di Indonesia.

Sebelum berpisah Usman dan Harun dengan sikap sempurna menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden RI Jenderal Suharto atas usahanya, kepada Jenderal Panggabean, kepada mahasiswa dan pelajar, Sarjana Hukum, dan Rakyat Indonesia yang telah melakukan upaya kepadanya. Pertemuan selesai, Sersan KKO Usman memberikan aba-aba, dan keduanya memberi hormat.

Menjalani Hukuman Mati.
Pada saat ketiga pejabat Indonesia meninggalkan penjara Changi, Usman dan Harun kembali masuk penjara, tempat yang tertutup dari keramaian dunia. Usman dan Harun termasuk orang-orang yang teguh terhadap agama. Mereka berdua adalah pemeluk agama Islam yang saleh. Di alam yang sepi itu menambah hati mereka semakin dekat dengan pencipta – Nya. Karena itu empat tahun dapat mereka lalui dengan tenang. Mereka selalu dapat tidur dengan nyenyaknya walaupun pelaksanaan hukuman mati semakin dekat.

Pemerintah dan rakyat Indonesia mengenang kembali perjuangan kedua pemuda ini dan dengan keharuan ikut merasakan akan nasib yang menimpa mereka. Sedangkan Usman dan Harun dengan tenang menghuni penjara Changi yang sepi dan suram itu. Mereka menghuni ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tembok, sedangkan di luar para petugas terus mengawasi dengan ketat. Usman dan Harun yang penuh dengan iman dan taqwa dan semangat juang yang telah ditempa oleh Korpsnya KKO AL menambah modal besar untuk memberikan ketenangan dalam diri mereka yang akan menghadapi maut.

Di penjara Changi, pada hari itu udara masih sangat dingin Suasana mencekam, tetapi dalam penjara Changi kelihatan sibuk sekali. Petugas penjara sejak sore sudah berjaga-jaga, dan pada hari itu tampak lebih sibuk lagi. Di sebuah ruangan kecil dengan terali-terali besi rangkap dua Usman dan Harun benar-benar tidur dengan pulasnya. Meskipun pada hari itu mereka akan menghadapi maut, namun kedua prajurit itu merasa tidak gentar bahkan khawatirpun tidak. Dengan penuh tawakal dan keberanian luar biasa mereka akan menghadapi tali gantungan. Sikap kukuh dan tabah ini tercermin dalam surat-surat yang mereka tulis pada tanggal 16 Oktober 1968, yang tetap melambangkan ketegaran jiwa dan menerima hukuman dengan gagah berani. Betapa tabahnya mereka menghadapi kematian, hal in dapat dilihat dari surat-surat mereka yang dikirimkan kepada
keluarganya:

Sebagian Surat Usman yang berbunyi sebagai berikut:
Berhubung tuduhan dinda yang bersangkutan maka perlu anak anda menghaturkan berita duka kepangkuan Bunda sekeluarga semua di sini bahwa pelaksanaan hukuman mati ke atas anakanda telah diputus kan pada 17 Oktober 1968, hari Kamis 24 Rajab 1388.

Sebagian isi surat dari Harun sebagai berikut:
Bersama ini adindamu menyampaikan berita yang sangat mengharukan seisi kaum keluarga di sana itu ialah pada 14-10-1968 jam 10.00 pagi waktu Singapura rayuan adinda tetap akan menerima hukuman gantungan sampai mati.

MENGHADAPI TIANG GANTUNGAN
Pukul 05.00 subuh kedua tawanan itu dibangunkan oleh petugas penjara, kemudian disuruh sembahyang menurut agamanya masing-masing. Sebenarnya tanpa diperintah ataupun dibangunkan Usman dan Harun
setiap waktu tidak pernah melupakan kewajibannya untuk bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena sejak kecil kedua pemuda itu sudah diajar masalah keagamaan dengan matang.

Setelah melakukan sembahyang Usman dan Harun dengan tangan diborgol dibawa oleh petugas ke kamar kesehatan untuk dibius. Dalam keadaan terbius dan tidak sadar masing-masing urat nadinya dipotong
oleh dokter tersebut, sehingga mereka berdua lumpuh sama sekali.

Dalam keadaan, lumpuh dan tangan tetap diborgol, Usman dan Harun dibawapetugas menuju ke tiang gantungan. Tepat pukul 06.00 pagi hari Kamis tanggal 17 Oktober 1968 tali gantungan kalungkan ke leher Usman dan harun.

Pada waktu itu pula seluruh rakyat Indonesia yang mengetahui bahwa kedua prajurit Indonesia digantung batang lehernya tanpa mengingat segi-segi kemanusiaan menundukkan kepala sebagai tanda berkabung. Kemudian mereka menengadah berdoa kepada Illahi semoga arwah kedua prajurit Indonesia itu mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Mereka telah terjerat di ujung tali gantungan di negeri orang, Jauh dari sanak keluarga, negara dan bangsanya.Mereka pergi untuk selama-lamanya demi kejayaan Negara, Bangsa
dan Tanah Air tercinta.

Eksekusi telah selesai, Usman dan Harun telah terbujur, terpisah nyawa dari jasadnya. Kemudian pejabat penjara Changi keluar menyampaikan berita kepada para wartawan yang telah menanti dan tekun mengikuti peristiwa ini, bahwa hukuman telah dilaksanakan. Dengan sekejap itu pula tersiar berita ke seluruh penjuru dunia menghiasi lembaran massa media sebagai pengumuman terhadap dunia atas terlaksananya hukuman gantungan terhadap Usman dan Harun.

Bendera merah putih telah dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung. Sedangkan masyarakat Indonesia yang berada di Singapura berbondong-bondong datang membanjiri Kantor Perwakilan Indonesia dengan membawa karangan bunga sebagai tanda kehormatan terakhir terhadap kedua prajuritnya.

Begitu mendapat berita pelaksanaan eksekusi PemerintaH Indonesia mengirim Dr. Ghafur dengan empat pegawai KedutaaN Besar RI ke penjara Changi untuk menerima kedua jenazah iti dan untuk dibawa ke Gedung Kedutaan Besar RI untuk dise mayamkan. Akan tetapi kedua jenazah belum boleh dikeluarkan dari penjara sebelum dimasukkan ke dalam peti dan menunggu perintah selanjutnya dari Pemerintah Singapura. Pemerintah Indonesia mendatangkan lima Ulama untuk mengurus kedua jenazah di dalam penjara Changi. Setelah jenazah di masukkan ke dalam peti, Pemerintah Singapura tidak mengizinkan Bendera Merah Putih yang dikirimkan Pemerintah Indonesia untuk di selubungkan pada peti jenazah kedua Pahlawan tersebut pada saat masih di dalam penjara. Pukul 10.30 kedua jenzah baru diizinkan dibawa ke Kedutaan Besar RI

Mendapat penghormatan terakhir dan Anugerah dari Pemerintah
Setelah mendapatkan penghormatan terakhir dari masya rakat Indonesia di KBRI, pukul 14.00 jenazah diberangkatkan ke lapangan terbang dimana telah menunggu pesawat TNI-AU. yang akan membawa ke Tanah Air.

Pada hari itu Presiden Suharto sedang berada di Pontianak meninjau daerah Kalimantan Barat yang masih mendapat gangguan dari gerombolan PGRS dan Paraku. Waktu Presiden diberitahukan bahwa Pemerintah Singapura telah melaksanakan hukuman gantung terhadap Usman dan Harun, maka Presiden Suharto menyatakan kedua prajurit KKO-AL itu sebagai Pahlawan Nasional.

Copyright goes to silkworm@indoflyer.net

credit goes to silkworm@indoflyer.net

Copyright goes to silkworm@indoflyer.net

Pada pukul 14.35 pesawat TNI-AU yang khusus dikirim dari Jakarta meninggalkan lapangan terbang Changi membawa kedua jenazah yang telah diselimuti oleh dua buah bendera Merah Putih yang dibawa dari Jakarta. Pada hari itu juga, tanggal 17 Oktober 1968 kedua Pahlawan Usman dan Harun telah tiba di Tanah Air. Puluhan ribu, bahkan ratusan ribu rakyat Indonesia menjemput kedatangannya dengan penuh haru dan cucuran air mata. Sepanjang jalan antara Kemayoran, Merdeka Barat penuh berjejal manusia yang ingin
melihat kedatangan kedua Pahlawannya, Pahlawan yang membela kejayaan Negara, Bangsa dan Tanah Air.

Setibanya di lapangan terbang Kemayoran kedua jenazah Pahlawan itu diterima oleh Panglima Angkatan Laut Laksamana TNI R. Muljadi dan seterusnya disemayamkan di Aula Hankam Jalan Merdeka Barat sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Pada upacara penyerahan kedua jenazah Pahlawan ini menimbulkan suasana yang mengharukan. Di samping kesedihan yang meliputi wajah masyarakat yang menghadiri upacara tersebut, di dalam hati mereka tersimpan kemarahan yang tak terhingga atas perlakuan negara tetangga yang sebelumnya telah mereka
anggap sebagai sahabat baik. Pada barisan paling depan terdiri dari barisan Korps Musik KKO-AL yang memperdengarkan musik sedih lagu gugur bunga, kemudian disusul dengan barisan karangan bunga. Kedua peti jenazah tertutup dengan bendera Merah Putih yang ditaburi bunga di atasnya. Kedua peti ini
didasarkan kepada Inspektur Upacara Laksamana TNI R. Mulyadi yang kemudian diserahkan kepada Kas Hankam Letjen TNI Kartakusumah di Aula Hankam.

Di belakang peti turut mengiringi Brigjen TNI Tjokropranolo dan Kuasa Usaha RI untuk Singapura Letkol M. Ramli yang langsung mengantar jenazah Usman dan Harun dari Singapura. Suasana tambah mengharukan dalam upacara ini karena baik Brigjen Tjokropranolo maupun Laksamana R. Muljadi kelihatan meneteskan air mata.

Malam harinya, setelah disemayamkan di Aula Hankam mendapat penghormatan terakhir dari pejabat-pejabat Pemerintah, baik militer maupun sipil, Jenderal TNI Nasution kelihatan bersama pengunjung melakukan sembahyang dan beliau menunggui jenazah Usman dan Harun sampai larut malam.

Tepat pukul 13.00 siang, sesudah sembahyang Jum’at, kedua jenazah diberangkatkan dari Aula Hankam menuju ke tempat peristirahatan yang terakhir. Jalan yang dilalui iringan ini dimulai Jalan Merdeka Barat, Jalan
M.H. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Pasar Minggu dan akhirnya sampai kalibata. Sepanjang jalan yang dilalui antara Merdeka Barat dan Kalibata, puluhan ribu rakyat berjejal menundukkan kepala sebagai penghormatan terakhir diberikan kepada kedua Pahlawannya. Turut
mengiringi dan mengantar kedua jenazah ini, pihak kedua keluarga, para Menteri Kabinet Pembangunan.
Laksamana R. Muljadi, Letjen Kartakusumah, Perwira-perwin Tinggi ABRI, Korps Diplomatik, Ormas dan Orpol, dan tidak ketinggalan para pemuda dan pelajar serta masyarakat. Upacara pemakaman ini berjalan dengan penuh khidmat dan mengharukan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Letjen Sarbini. Atas nama
Pemerintah Letjen Sarbini menyerahkan kedua jasad Pahlawan ini kepada Ibu Pertiwi dan dengan diiringi doa semoga arwahnya dapat diberikan tempat yang layak sesuai dengan amal bhaktinya.

Dengan didahului tembakan salvo oleh pasukan khusus dari keempat angkatan, peti jenazah diturunkan dengan perlahan-lahan ke liang lahat. Suasana bertambah haru setelah diperdengarkan lagu Gugur Bunga.
Pengorbanan dan jasa yang disumbangkan oleh Usman dan Harun terhadap Negara dan Bangsa maka Pemerintah telah me naikkan pangkat mereka satu tingkat lebih tinggi yaitu Usmar alias Janatin bin Haji Muhammad Ali menjadi Sersan Anumerta KKO dan Harun alias Tohir bin Mandar menjadi Kopral Anumerta KKO. Sebagai penghargaan Pemerintah menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Sakti dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

Copyright by : Korps Marinir


Sumber:

Polar Home,

http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/u/usman-harun/index.shtml

Read more...

Jumat, 12 November 2010

Tepung Terigu murah di wilayah kediri

Tepung terigu murah untuk wilayah kediri kota dan kabupaten

Terigu dengan merk NE import dari turkey.

Harga terigu NE Rp 124.0000,- per sak
1 sak = dua puluh lima kilo gram

Minimal pemesanan 30 sak

Minat hubungi saya di 085755832731 harga bisa berubah sewaktu waktu

Read more...

Minggu, 15 Agustus 2010

Indonesia Tidak Pernah Dijajah 350 Tahun


Sejarahwan Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari, mengatakan tidaklah benar bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun. Karena jika angka tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran, maka awal mula penjajahan di Indonesia adalah tahun 1592.

"Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia," katanya di Medan, Sabtu.

Oleh karena itu, kata dia, yang benar adalah bahwa Belanda memerlukan waktu selama lebih kurang 300 tahun untuk menaklukkan Indonesia.

Hal ini ditandai oleh maraknya penentangan pemerintahan di sejumlah daerah untuk menolak intervensi Belanda seperti Raja Tallo, Iskandar Muda, dan Sultan Agung yang semuanya muncul dari beberapa wilayah di Indonesia.

Ia mengatakan, masa penjajahan di Indonesia tidak bisa digeneralisasikan untuk semua kawasan di Indonesia karena setiap daerah memiliki masa waktu berbeda untuk dijajah oleh bangsa asing.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah, mutlak dilakukan reformasi pembelajaran sejarah.

Sementara itu, staf peneliti Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas negeri Medan (Unimed), Erond Damanik, merujuk pada pendapat GJ Resink Tahun 1987 dalam bukunya Raja dan Kerajaan Yang Merdeka Di Indonesia Tahun 1850-1910. Disebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1850 hingga 1910, masih banyak daerah di Indonesia yang masih merdeka atau belum diduduki oleh Kolonial Belanda.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masa Indonesia dijajah Belanda tidak benar selama 350 tahun, karena hingga tahun 1907 masih banyak wilayah yang bebas dari pengaruh Belanda.

Misalnya, di Sumatera Utara ada perang Sisingamangaraja (1887-1907), Kiras Bangun (1901-1905), Rondahaim (1870-1889), maupun Datuk Sunggal masih mengobarkan perang terhadap Belanda termasuk wilayah Aceh.

"Justru yang benar adalah sebaliknya, yakni Belanda membutuhkan waktu sekitar 300 tahun untuk menaklukkan seluruh wilayah di Indonesia. Jadi, mari sama-sama kita luruskan perjalanan bangsa ini. Kita tidak pernah dijajah selama 350 tahun, tapi justru yang terjadi adalah Belanda memerlukan waktu selama 300 tahun untuk menaklukkan kita," katanya.



KOMPAS.com

Read more...

Jumat, 13 Agustus 2010

Gengster Yang Paling Ditakuti Di dunia


Aryan Brotherhood (AB, The Brand)

Walaupun bukan geng terbesar di penjara, AB (aryan brotherhood) membunuh banyak tahanan di penjara. Gang ini hanya berjumlah 1% penghuni penjara, tetapi ukuran bukan segalany bagi mereka. Faktanya mereka brtanggung jawab atas 26% pembunuhan tahanan di seluruh US. Untuk bergabung dgn AB, seseorang harus membunuh tahanan lainya, hal ini dikenal dengan “ada Darah masuk, ada Darah keluar”. Bagi yang ingin keluar akan dibunuh. (AB is known for organized crime, extortion, inmate prostitution, drug trafficking, and murder-for-hire.)

EMC

The Mexian Mafia (La EME) memiliki markas dan anggota di banyak penjara diseluruh US. Didirikan pada 1950 di California. Memiliki hubunngan dekat dengan AB. La eMe memiliki banyak kontrak dengan gang – gang lain untuk membunuh rival mereka. Gang ini tidak memiliki banyak peraturan. Beberapa peraturan yang dimiliki : tidak mengekspos gang, tidak ada MAHO, dan tidak pengecut. (La eMe is well known for its drug trafficking, extortion, and murder)

The Mungiki (Kenyan Mafia)

Mungiki dapat ditemukan di daerah daerah miskin di Kenya. Gang ini didirikan pada tahun 1980. Mungiki secara keras melawan dan membenci kristenisasi dan westernisasi. Anggota geng ini mempercayai secara paksa pemotongan organ genital pada wanita, pemenggalan dan mutilasi. Mungiki pernah membunuh 50 orang karena terjadi perselisihan, 2 diantara yg dipenggal kepalany adalah polisi


Primeiro Comando da Capital (PCC)

PCC (Primeiro Comando da Capita) adalah Geng Brazil yang didirikan pada tahun 93 oleh 8 tahanan. Secara keras melawan seluruh perangkat pemerintahan dari stasiun polisi hingga terminal bis. Semenjak tahun 2006 geng ini telah menyerang 300 sarana public. Setiap anggota harus membayar $27 utk yg dipenjara, dan $ 270 utk yang telah bebas. Kebanyakan dari uang tersebut dipakai untuk membeli senjata dan obat. Untuk bergabung dengan geng ini seseorang harus “dikenal” oleh anggota lainya, dan “diterima” sumpah setianya.

Black Guerrilla Family (Black Family, Black Vanguard)

Didirikan tahun 1966 oleh George Jackson di Marin Country,CA. Black guirella family adalah geng yang beranggotakan orang orang ras afrika-amerika. Geng ini didirikan untuk mengangkat martabat orang ”hitam” di penjara dan berencana menggulingkan pemerintahan US. Geng ini memiliki hubungan yang erat dengan faham Marxism. Hingga hari ini memiliki lebih dari 50.000 anggota, namun banyak dari mereka yang bergabung dengan geng lainya juga. Untuk bergabung syaratnya adalah harus ”hitam” dan diakui dan dipilih olrh anggota yang ada.


La Nuestra Familia

La Nuestra adalah geng tahanan orang amerika meksiko. Didirikan pada tahun 1968 dan menjadi rival berat dari La EME. Geng ini mempertahankan budaya cichano. Tetua geng menontrol geng dari dalam penjara untuk melakukan kegiatanya. Geng ini dikenal membunuh siapa saja. Anggota geng ini biasanya dikenal menjadi kriminalis berat karena La Nuestra memiliki waktu perekrutan dan orientasi hingga 2 tahun. La Nuestra juga mewajibkan menjunjung tinggi geng diatas keluarga, uang, obat dan wanita. Wanita dilarang bergabung tetapi terkadang digunakan untuk menyalurkan obat.

Texas Syndicate (Texas 7)

Texas Sydicate / Texas 7 (T7) geng yang didirikan sebagai respon terhadap geng geng di California lainya seperti La eMe dan AB, karena geng geng tersebut sangat mengintimidasi, terutama di Texas. Oleh karena itu tahanan di texas membentuk geng untuk pertahanan diri mereka. T7 tidak mengizinkan anggota diluar ras Hispanik. Ras kaukasia paling dilarang dalam T7. geng ini berisi imigran mexico, bukan orang meksiko yang lahir dan besar di US. Pada tahun 2000 dilaporkan geng ini beranggotakan 1000 di penjara dan 830 diluar penjara. (Texas Syndicate is known for contract murder, gambling, prostitution, extortion, and drug trafficking)


Crips

The Crips didirikan oleh anak berumur 16 tahun Stanley Williams dan Raymond Washington. Geng ini dimulai sebagai geng kecil dan berhubungan dengan geng geng individual lainya. Namun sekarang telah berkembang menjadi salah satu geng terbesar dan terkuat di US. Anggotanya mencapai 300.000 orang. The Crips dikenal menggunakan warna biru. Rival berat mereka adalah Bloods dan geng geng hispanik. Geng ini terkenal sangat brutal dan kasar, biasa berkelahi dengan geng lain maupun sesama anggota dan berakhir dengan kematian anggota.


Mara Salvatrucha (MS-13)

Mara Salvactrucha (MS-13) menjadikan semua geng seperti orang tolol yang menjual obat. Faktanya MS-13 adalah geng paling mematikan yang pernah dilihat. Anggota geng ini umumnya adalah orang Guatemala, Honduras, Salvador dan orang amerika tengah lainya. Geng ini didirikan pada 1980 untuk melindungi imigran dari geng geng besar lainya. Geng ini telah menyebar dari Amerika tengah ke spanyol, US, Inggris dan kanada. Di US sendiri anggotanya mencapai 10.000 orang. Geng ini tidak memiliki penyesalan untuk membunuh siapa saja. MS-13 memburu dan membunuh siapa saja yang berbicara tentang pelanggaran hukum yg dilakukan oleh MS 13. MS 13 adalag geng yang sangat brutal, khusunya kepada orang orang yang tidak bersalah (non-gengster). Mereka pernah menembaki sebuah bis berisi anak anak dan wanita, berakhir dengan kematian 28 orang.(MS-13 is well known for drug smuggling, black market gun sales, theft, contract killing, human trafficking, and assault, especially on law enforcement).


sumbrer : http://terselubung.blogspot.com/2009/06/geng-geng-yang-paling-mengerikan-di_02.html

Read more...

Coin 50 sen Diponegoro 1955

Coin Langka Diponegoro tahun 1955



Di jual Rp 150.000/ koin



minat call/sms ke 085755832731



atau anda menginginkan coin lainnya bisa pesan akan saya usahakan mendapatkan pesanan saudara





Read more...

Rabu, 21 Juli 2010

Manusia

Judul di atas adalah diri kita sendiri yg menyebut kita manusia, kita diciptkan menjadi manusia adalah untuk jadi kholifah ato pemimpin dimuka bumi ini, pemimpin yg menjaga alam, melestarikan kedamain dan keadilan, keadiln disini adalah menempatkan sesuatu pada tmpatnya, yang benar ya dktakan benar yang salah ya diktakan salah. . .

Kita diberi anugrah menjadi manusia jaganlah mempermalukan diri kta sndiri, kita dberi akal untuk berpikir dan gunakanlah pikiran tidak hanya untuk memikirkan makan dan kawin saja, karena jika hanya itu yg dipkiran kita tidak ayalnya seperti se ekor kambing. .

Hawa nafsu merupakan musuh utama manusia, kita diberi hawa nafsu oleh tuhan supaya kita mengendalikan hawa nafsu itu, bukannya kita yang dikendalikan oleh hawa nafsu, tuhan telah menciptakan makhluk yang tidak memiliki hawa nafsu yaitu malaikat yang kerjanya melaksanakan segala perintah tuhan dan selalu berdo'a memulyakan tuhan,

Sebagai manusia kita diciptakan keluh kesah lagi kikir. Walaupun kita punya dasar sifat yang selalu mengeluh setiap sesuatu musibah yang menimpa kita akan tetapi kita di tuntut untuk sabar ikhlas dan selalu bersyukur atas nikmat tuhan karena dengan bersyukur tuhan akan memberi nikmat lebih pada hambanya yang bersyukur. . .

Jika kita memiliki teman, pasti kita memilìki musuh. . .

Siapakah musuh kita?

Apakah musuh kita orang yang berbeda agama, ato orang yang berbeda daerah dan negara, ato orang yang berbeda kulit?

Jawabnya bukan. .

Musuh sejati dari manusia adalah iblis, genderang peperangan ini di deklarasikan ketika iblis tidak mau tunduk nabi adam, dengan kesombongannya iblis menolak perintah tuhan dan enggan bertobat kepada tuhan. .


Kita sebagai manusia diberi pilihan hidup di bumi seperti binatang yang menuruti hawa nafsu atau seperti iblis yang penuh kesombongan dan tidak mau menjalankan perintah tuhan. . . .

Jika kamu menuruti hawa nafsumu coba kamu pikirkan seperti hewankah diriku. .

Ato jika kamu sombong merasa paling hebat dan tidak mau melaksanakan perintah dan larangan Allah swt apakah aku seperti iblis yang patut dimusuhi manusia

Read more...

Selasa, 20 Juli 2010

Kasian Ni Wasit

Budaya tawuran di lapangan bola ternyata gagdi indonesia aj ni buktinya konyoll hehhe


heheheh kasian wasitnya...




Read more...

Minggu, 27 Juni 2010

Sejarah Bahasa Gaul "Walikan " Malang

Bahasa adalah alat penghubung untuk berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain atau satu makhluk dengan makhluk lainnya, bahasa digunakan untuk mengungkapkan maksud dan keinginan isi hati dan pikiran maupun unek unek kepada orang lain.


du dunia ada beratus ratus bahasa yang tidak sama, bahkan di indonesia sendiri ada berpuluh puluh bahasa berbeda namun dapat disatukan dengan satu bahasa nasional yaitu bahasa indonesia,
sekarang saya akan membahas bahasa jawa di malang.

bahasa jawa digunakan oleh mayoritas orang di provinsi jawa timur dan jawa barat, namun yang unik bahasa jawa di malang. warga malang menerapkan bahasa walikan ( kebalikan ), bahasa walikan merupakan bahasa gaul di malang, contoh bahasa w
alikan yang sering kita dengar di malang dalah "oyi ker!!"(iyo rek!!/ iya teman2!!)

jika kamu pendatang di malang tentu saja akan mudah dikenali jika tidak mengerti bahasa walikan ini. bahasa walikan tidak hanya digunakan oleh kaula muda, mulai dari anak-anak hingga orang tua di malang raya mengerti bahasa walikan ini, bahkan para orang-orang yang mencalonkan diri jadi pejabat memasang baliho baliho di jalan yang bertuliskan "ojo lila pililah ayas asli kera ngalam asli ( ojo lali pilihlah saya arek malang asli/ jangan lupa pilihlah saya anak malang asli ), oke cukup penjelasannya sekarang kita telusuri bagaiman awalnya muncul bahasa walikan di malang ini .

Osob kiwalan kera ngalam (bahasa terbalik Arek Malang) berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan. Metode pengenalan ini sangat penting karena pada masa Clash II perang kemerdekaan sekitar akhir Maret 1949 Belanda banyak menyusupkan mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK. penyusupan ini terutama untuk memburu sisa laskar Mayor Hamid Rusdi yang gugur pada 8 Maret 1949 dalam pertempuran dukuh Sekarputih (Desa Wonokoyo sekarang).

Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.

Karena keakraban dan pergaulan sehari-hari maka para pejuang dalam waktu singkat dapat fasih menguasai 'bahas' baru ini. Sedangkan lawan dan para penyusup yang tidak setiap hari bergaul dengan sendirinya akan kebingungan dan selalu ketinggalan istilah2 baru. Maka siapapun yang tidak fasih mempergunakan osob AREMA ini pasti bukan dari golongan pejuang dan pendukungnya, sehingga kehadiran para penyusup dapat diketahui dengan cepat serta rahasia komunikasi tetap terjaga.

Karena bahasa ini sangat bebas dan longgar aturannya maka kemungkinan pengembangannya sangat luas untuk itu perlu disepakati beberapa istilah penting dikalangan pejuang. Kesepakatan istilah ini diperlukan juga karena banyak kata penting sulit untuk dibaca terbalik sehingga harus dicari istilah dan padanan yang sesuai namun mudah diingat oleh para pelakunya. Contohnya kata 'Belanda' dalam bahasa Jawa disebut 'Londho' yang cukup sulit dibaca terbalik, maka dicari istilah padanannya yaitu 'Nolo'. Demikian juga dengan 'Polisi' bukan menjadi 'Isilop' namun cukup 'Silop'. Kemudian untuk 'mata-mata' bila dibaca terbalik menjadi 'atam'. Namun untuk menentukan bahwa yang dimaksud dalam istilah tersebut adalah antek Belanda maka ditambahi kata 'keat' dari asal kata 'taek' yang dalam bahasa jawa berarti kotoran. 'Keat Atam' atau kotoran mata dalam bahasa jawa disebut 'ketek' adalah sebutan yang pas untuk para penyusup ini.

Begitu juga dengan nama peralatan perang seperti senjata genggam karena sulit menemukan istilah yang pas maka dipakai kode samaran 'Benduk' dan untuk laras panjang (dowo = panjang dalam bahasa Jawa) disebut 'benduk owod' atau disingkat 'owod' saja. Sedangkan untuk menunjuk masyarakat suku / etnik tertentu disebut 'onet' untuk golongan Cina (asal kata 'cino' dalam bahasa Jawa), 'arudam' untuk madura, 'arab' menjadi 'bara' dan seterusnya. Sedang untuk menyebut diri seseorang digunakan 'uka' = aku, 'ayas' = saya, 'umak' = kamu, 'okir' = riko (kamu dalam bahasa madura).

Sedangkan untuk menyebutkan sesuatu yang baik / bagus digunakan istilah 'nez' dari asal kata bahasa arab 'zen'. Begitu pula dalam menyebut orang tua laki-laki (ayah, Bapak) orang arab biasa menyebut dengan 'abah' atau 'sebeh' yang kemudian menjadi 'ebes'. Istilah 'ebes' kemudian menjadi populer ditujukan sebagai gelar kehormatan tidak resmi kepada para komandan, pemimpin atau pembesar dan pemuka masyarakat yang dituakan oleh segenap masyarakat Malang sampai sekarang.

Suyudi Raharno pada September 1949 gugur disergap Belanda di suatu pagi buta dipinggiran wilayah dukuh Genukwatu (Purwantoro sekarang) walaupun keadaan pada saat itu sedang gencatan senjata. Seminggu sebelumnya salah seorang kawan akrabnya yang turut mencetuskan 'osob kera ngalam' yaitu Wasito juga gugur dalam pertempuran di Gandongan (Pandanwangi) sekarang. Saat ini keduanya telah disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Suropati - Jalan Veteran Malang.












Read more...

Sabtu, 26 Juni 2010

Perubahan Zaman Dari bayi Hingga Dewasa

zaman, peradapan, kehidupan merupakan bagian dari sisi kehidupan yang kita jalani, semakin lama zaman semakin maju, semakin maju zaman peradaban semakin berkembang, semakin berkembang peradapan kehidupan semakin berubah.

tidakkah kita sadari jika dunia yang kita tempati memiliki kehidupan seperti kita, kita ( yang jelas manusia bukan kera :D ) mulai melihat dengan dilahirkannya kita di dunia oleh ibu tersayang kita, kita menyebutnya sebagai bayi, pada saat itu, kita tidak bisa apa apa, hanya orang tua lah yang merawat kita, menginjak anak anak kita bisa lakukan apapun akan tetapi masih harus di dampingi oleh orang tua karena kita belum mengerti antara benar salah, hitam putih orang tualah yang membimbing kita. saat remaja kita telah mengetahui benar salah tergantung jalan mana yang kita tempuh semua ada pada diri sendiri. hingga saat dewasa kita telah menemukan jalan yang sesuai yang menurut kita itu jalan yang terbaik, pada saat dewasa ini kita tentu telah berkeluarga dan akan lebih mementingkan keluarga kita sendiri dari. dan sampai saatnya kita menjadi tua, pada saat kita menjadi tua, saat inilah diri kita menjadi seperti balita kembali, karena kita tidak bisa berbuat apa apa tanpa bantuan seseorang atau anak kita .

seperti kehidupan di atas juga sama seperti perubahan zaman, mulai dari zaman adam dan hawa, Adam yang di ciptakan Tuhan mengenal dunia sangatlah indah dia seperti bayi yang baru dilahirkan karena hanya mengenal surga. akan tetapi setelah dia dapat dihasut oleh iblis dia seperti balita yang mudah di tipu. itulah zaman manusia di surga,

dan ketika zaman manusia hanya mencari kesenangan tanpa bisa membedakan hitam dan putih maka mereka seperti pikiran anak anak sehingga tuhan menurunkan para nabi nabi untuk membimbing mereka.

dan ketika peradaban di dunia sudah bisa membedakan antara hitam putih akan tetapi seperti darah anak anak muda yang hanya masalah sedikit timbullah peperangan dimana-mana demi memuaskan ambisi ini seperti masa remaja.

sehingga berubahlah seperti saat ini, peradaban yang dewasa yaitu dunia terbagi atas negara-negara yang lebih mementingkan rakyatnya sendiri..

setelah peradaban dewasa sekarang kita menunggu peradaban menjadi peradaban tua....
dalam peradaban ini, seperti manusia jika tua, maka dunia akan keriput, tandus, kekurangan pangan....
peradaban tua ini dapat kita cegah dengan lebih menyayangi alam, hutan hutan jangan sembarangan ditebang, pendirian bangunan- bangunan pencakar langit harus sesuai ketentuan kelestarian lingkungan...

namun semua ini tetap pada diri kita sendiri, bagaimana kita melestarikan menjaga dunia ini mencegah dunia menjadi tua dan mati.

Read more...

Hanya Pecundang yang Ingin Bunuh Diri


Pada suatu hari ada seorang yang merasa hidupnya sudah mencapai titik puncak kesengsaraan, dari sejak kecil hidupnya berkecukupan tidak merasa kekurangan sama sekali dan dia pun mendapat istri yang sangat cantik dan seorang anak yang ngegemesin usia anak itu 5 tahun.

kehidupan yang harmonis penuh keriangan pada keluarga tersebut menjadi tragis setelah istri dan anaknya meninggal dalam kecelakaan, serasa hidupnya tidak berarti lagi. setelah 3 bulan semenjak kejadian itu hidupnya lontang lantung karena dia merasa hidupnya tiada guna lagi, ditambah setelah perusahaan yang memperkejakan dia mem-PHK dia karena perusahaan menganggap dengan kinerja yang seperti itu hanya akan merugikan perusahaan.


dalam perjalanan pulang setelah di PHK pikirannya yang di hantui bermacam-macam masalah dan merasa dirinya paling menderita maka timbullah keinginan dia untuk bunuh diri, dia memberhentikan mobilnya di sebuah jembatan.

diapun turun dan berdiri di sebuah jembatan, matanya menghadap ke dasar sungai yang curam dan terjam ( dalam hati dia berkata," jika saya loncat, pasti akan langsung mati").

tiba tiba, ada seorang pengemis datang...
pengemis : tuan, minta sedekahnya, saya belum makan sejak tadi pagi ( suasananya sekitar jam 3 sore )

pengecut : si pemuda yang mau bunuh diri pun menengaok ke arah pengemis yang pakeanya compang camping kumal dan tubuhnya bau, si pemuda itu kemudian mengambil dompetnya dan memberikan semua uang yang di dompetnya...

pengemis : ( terkejut melihat uang yang sedemikian banyak ), mengambil uang dari tangan pemuda tersebut dan berkata aaapa ini benar untuk saya tuan :s dengan agak tidak percaya, dan ekspresi wajah yang gembira....

pengecut : dalam hatinya merasa senang karena dapat membuat senang orang lain, pemuda itu berkata dalam hatinya, sebelum aku mati aku dapat menyenangkan orang lain dan dia tersenyum.

pengemis : ( melihat gelagat aneh pada pemuda itu ) tuan sedang apa di ujung jembatan ini...

pengecut : ( berjalan sedikit demi sedikit ke ujung jembatan )

pengemis : tunggu tuan!!!

pengecut: (dia menoleh)

pengemis: aku tidak mau menerima pemberian dari pecundang dan pengecut sepertimu, ini uangmu, ku kembalikan lebih baik aku tidak makan seharian dari pada menerima pemberian dari seorang pengecut.
dan sipengemis mengembalikan uang tersebut dan kemudian pergi meninggalkan pemuda tersebut

pengecut : dia termenung melihat pengemis yang telah meninggalkannya sambil memberikan uang pemberiannya, kebahagian sejenak akibat dia memberi kini telah sirna, dia berpikir ternyata dengan memberi bisa membuat dia bahagia dan seorang pengemis yang hidupnya sebatang kara meminta minta untuk bertahan hidup sementara aku hanya seorang pengecut dan pecundang yang mencoba mengakhiri hidup.

akhirnya pemuda itu sadar dan mengurungkan niatnya dan kembali pulang kerumah dengan lembaran baru "Daripada berani mati secara pengecut, jauh lebih baik berani hidup secara ksatria"






inspirasi : andriewonso.com

Read more...

Jumat, 25 Juni 2010

4 Dasar Penting Melindungi Komputer dari Virus

Komputer masih menjadi perangkat andalan untuk mengakses internet. Komputer yang aman merupakan salah satu modal agar aktivitas jelajah internet berlangsung lancar. Ini karena komputer yang aman lebih mampu menangkal serangan atau program jahat yang mencoba masuk melalui internet.

Jika Anda sering jadi korban serangan virus, bisa jadi komputer Anda tidak cukup tangguh untuk menangkal serangan yang masuk. Berikut adalah 4 dasar penting melindungi komputer:



1. Pastikan firewall selalu dalam posisi “on”. Firewall merupakan software yang dapat menangkal akses ilegal ke komputer, baik yang bermaksud menghapus informasi, merusak komputer, maupun mencuri data pribadi.

Jika Anda menggunakan lebih dari satu komputer yang saling terhubung, pastikan firewall di masing-masing komputer aktif. Ini untuk mencegah virus menyebar ke semua komputer apabila salah satu komputer terinfeksi.



2. Gunakan software dan sistem operasi yang up-to-date. Update terbaru, apalagi yang sifatnya high priority sangat penting untuk keamanan komputer. Update software biasanya berisi perlindungan terkini, serta perbaikan pada bug dan celah keamanan yang ada di versi sebelumnya.


3. Selalu update software antivirus. Teknologi antivirus terbaru lebih mampu menangkal virus dan spyware yang menyerang komputer, dibanding antivirus dengan teknologi lama.



4. Faktor brainware (manusia) juga berperan penting. Selalu waspada dan hati-hati, seperti tidak sembarang membuka attachment di e-mail atau link yang tidak diketahui secara pasti apa isinya. Attachment atau link tersebut bisa saja berisi virus atau program jahat lainnya. Jangan sembarang men-download, kecuali dari situs yang terpercaya, dan baca semua peringatan keamanan, persetujuan lisensi dan privasi terkait software manapun yang Anda download.





sumber : http://ictwatch.com/

Read more...

Kamis, 24 Juni 2010

Duo kreatif

neh lipsing kreatif banget anak ankanya....


Read more...

Jumat, 18 Juni 2010

Misteri Setan18 di balik perang

Read more...

Kamis, 17 Juni 2010

Nikmat yang mudah terlupakan

jaman sekarang yang teknologinya sudah sangat canggih bila di bandingkan jaman penjajahan dulu ( ya iyalah secara dah merdeka), akan tetapi walau jaman semakin maju dan kemerdekaan sudah di dapat oleh semua insan manusia, akan tetapi tetap aja manusia tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh yang maha pencipta.

sebagai contohnya sebagian di facebookku, antara update yang senag denan update yang terus mengeluh perbandingannya : update senang 10 % sedangka update mengeluh 90 %, ya ini update an di teman teman facebookku coba kalian bandingkan dengan update an di facebookmu.

dari analisis itu saya jdi teringat masa Mts ( madrasah tsanawiyah ) dulu yakni di MTsN 1 Model Pare (ceile curhat mode on nih hehhehe), waktu itu di pelajaran Qur'an hadist ada ayat yang artinya :" sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir. apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. dan apabila dia mendapat kebaikan ia amat kikir. kecuali orang yang mengerjakan sholat yang mereka itu tetap mengerjakan sholatnya." ( surat Al-maaroj : 19-20 )
ternyata Al-Qur'an sendiri telah memberitahuan akan sifat-sifat yang dimiliki manusia


Sering saya lihat di update-update FB milik teman teman saya mereka sepertinya tidak menikmati kehidupan yang diberikan, entah itu karena akibat negative cinta, ekonomi, iri hati dll. pada diri kita sepertinya rasa sakit hati kedudukannya lebih besar dari pada rasa senang dan bersyukur,
sebagai contonya : orang ditraktir temannya, dia akan merasa senang akan tetapi mudah dilupakan kebaika temannya ini. akan tetapi jika temannya menghina pasti tidak mudah untuk melupakan. semuanya tergantung dari bagaimana rasa kita bersyukur dan introspeksi diri kita sendiri.

di bawah ini akan saya contohkan kenikmatan luar biasa, yang kita syukuri sesaat, dan merupakan nikmat kehidupan ini.

  1. Awal lahirnya kita di dunia : coba ntar km pergi ke rumah sakit n pergi ke tempat ibu yang mau melahirkan, ketika anakna ahir bagaimana ekspresi ibu, bapak, nenek, kakek, n sdrny pasti amat sangat bahagia melihat anak itu lahir
  2. ketika ulang tahun kita diraakan : baik dirayaka dengan teman, keluarga n pacar ini adalah hari yang terbahagia.
  3. kita memiliki teman yang setia tempat kita curhat n dapat kita andalkan
  4. saat kita berprestasi or mendapat rangking 1 di sekolah
  5. saat kita mendapat pacar baru
  6. saat kita lulus sekolah : coba deh bandingka denan orang yang ngak lulus, orang yang nga lulus rasanya ingin mati.. kita di beri kelulusan merupakan kebahagiaan yang terindah.
  7. kita dapat masuk sekolah or perguruan tinggi fovorit yang kita inginkan
  8. ketika masalah ang kita hadapi dapat terpecahkan
  9. sehabis bertengkar dengan pacar n kembali baikan ( kalu ini seh curhat gue hahahha :p )
  10. ketika ortumu membelikan motor or mobil untukmu
  11. ketika waktu berbuka telah tiba : aduh seharian udah di tunggu datang juga waktunya makan :D mantapppp
  12. ketika hari raya ; kalau yang islam setelah sebulan puasa nikmatnya hari raya sungguh ditunggu tunggu ( tapi kalu yang ngak puasa y ngak ada rasa nikmatnya), ketika hari raya merupakan hari yang ditunggu tunngu baik agama islam ora agama lain
  13. ketika kita nikah n malam pertama: bagi yang udah malam pertama tapi lum nikah mungkin kenikmatannya separoh ya :D
  14. saat punya anak
  15. saat anak kita sukses
  16. dll
nah inilah sebagian nikmat yang sesungguhnya kita dapat, dan coba kita mensyukuri pasti aka dapat merasakan arti kehidupan.

Read more...

Kamis, 10 Juni 2010

Ariel apa Bukan

Hahahah tahun 2010 ni kayaknya tahun ariel, setelah video mesumnya dengan luna maya merebak di berbagai media cetak maupun elektronik,..

Topik mengenai video ariel luna maya maupun ariel cut tari makin gencar di buru...

bahkan konon katanya korban ariel 32 busyet dah, kini ariel lebih dikenal dengan sebutan Ariel Peterporn.

kini yang lagi ditunggu-tunggu video ariel vs aura kasih, wah bener ngak yach.....

kita tunggu aja kebenarannya.. cekidoootttttttt

hahhahaha tapi kalu foto yang disamping termasuk korban ariel bukan ya??????

Read more...

BUMI MALANG MIG33 COMUNITY

Pengikut

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP