Ma'af
arab saudi kususuri
hongkong pun ku jejelajahi
hanya satu yang kucari
namun tak pernah ku temui
Pernah aku bertanya pada diri sendiri, kenapa setiap orang mencarimu. Aku pun demikian ingin bertemu dan memelukmu namun bayangan akan wujudmu saja aku tidak tahu. orang-orang berkata kamu bedarada di hati setiap orang, namun aku tetap saja bingung, dibagian hati sebelah mana kamu berada, sementara aku tak melihat apa-apa.
aku sendiri heran, orang menumpuk-numpuk harta katanya untuk mendapatkanmu. apakah dengan harta kamu bisa dibeli?
aku lebih heran lagi, orang rela melanggar sumpah jabatannya yang katanya juga sih untukmendapatkanmu. kalau harus jabatan yang aku kejar, mungkin umurku tidaklah cukup, karena aku hanyalah orang biasa, dari keluarga biasa pula.
setiap hari aku terus-terus mencarimu, tak kenal rasa putus asa aku mencarimu, seperti dalam sebuah perjalanan panjang aku terus bertanya pada setiap orang dimana letak keberadaanmu. Beberapa dari mereka memberikan petunjuk, beberapa lagi acuh akan kegelisahanku. semakin lama aku merasa semakin tersesat. aku baru menyadari petunjuk yang diberikan orang-orang hanyalah tempatnya akan tetapi tidak memberikan lewat jalan mana seharusnya aku tempuh untuk bertemu denganmu.
Akhirnya aku menemukan seseorang yang memberikan petunjuk jalan yang harus aku lalui, namun terasa amat panjang bagiku. kemudian aku menyadari perjalanan ini memang cocok untuknya tetapi tidak cocok untukku, ditengah jalan, aku hampir tidak mampu meneruskan, hatiku gelisah. dimanakah kamu berada?
ditengah kelelahanku aku istirahat di bawah pohon yang amat teduh yang membuatku lelap karena kelelahan.
“hai kamu”
“hai kamu”
aku mendengar suara orang merdu sekali,siapakah dia. kubukalah kelopak mataku, aku tak percaya ini!!!
“ya, ada apa,” jawabku sambil takjub mata ini memandangnya
“apa yang kamu cari?”
“aku mencari kebahagiaan, apakah kamu tahu?”, kataku sambil tak kuasa mata ini untuk tetap menatapnya, sungguh cantiknya wanita ini suaranya pun merdu aroma harum melati pun mengelilinginya apakah dia bidadari yang datang untukku
“untuk apa kamu mencari kebahagian?”
“bukankah tujuan semua manusia untuk mencari kebahagian, mereka rela melakukan apapun untuk memperolehnya, bahkan saudara sendiri pun kadang dikorbankan?” kataku dengan sedikit nada tinggi
“oh..” jawabnya singkat sambil senyum simpul yang menawan
“apa ada yang lucu,” kataku mencoba mencari tahu kenapa dia tersenyum
“akulah yang kamu cari, akulah kebahagiaan itu?”
mendengar perkataannya akupun berlari ingin memelukknya, namun bagai sebuah hologram aku hanya bisa menabraknya tanpa bisa menyentuhnya
“kenapa aku tidak bisa menyentuhmu”. kataku keheranan
“apakah kamu tahu, aku ada dihatimu?”
“semua orang juga berkata begitu!! kataku ketus dan kecewa karena tidak bisa meraihnya
“kamu memang tidak bisa menyentuhku bahkan melihatku, tetapi aku memang tinggal dihatimu, hatimulah rumahku. tidak perlu kamu cari, aku dengan senang hati selalu hadir setiap saat. tidak kah kau ingat saat kau mendapatkan pacar kau merasakan kehadiranku bukan?
tidakkah kau ingat, saat kau mendapatkan uang hasil usahamu kau tersenyum simpul, apakah kau juga tidak merasakan aku didekatmu waktu itu.dan tidakkah kau ingat saat kau dengan senang hati membantu orang lain dan mendapatkan ucapan terimakasih kau bangga pada dirimu sendiri akupun ada denganmu waktu itu. aku berkali kali hadir disampingmu, tak perlu kau cari aku selalu ada untukmu, akan tetapi kenapa kau tidak bisa merasakan kehadiranku?”
aku hanya bisa tertunduk diam tidak bisa menjawab pertanyaannya. bagaimana aku tidak bisa merasakan kehadirannya. aku mencarinya kesana kemari padahal dia selama ini bersamaku.
“kamu tidak perlu mencariku, kamu hanya perlu belajar”,
“belajar?” tanyaku sambil mengkerutkan dahi memberitahukan mimik tubuh belum paham
“ya belajar merasakan kehadiranku”.
tiba-tiba dia menghilang dan dibarengi dengan kebangunanku dari mimpi.
“ternyata hanya mimpi” batinku mencoba bicara
ternyata aku melupakannya, aku mencarinya kesana kemari ternyata dia selalu ada setiap saat bersamaku. aku memang melupakannya, aku melupakan nikmat itu, nikmat yang sedikit jika di syukuri akan menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. nikmat kecil yang terlupakan inilah jika kita menyadari kehadirannya akan kebahagiaan pun kita dapat tanpa mencarinya
**ma’afkan aku yang melupakanmu wahai nikmat yang terlupakan**
0 komentar:
Posting Komentar