Petrus dan FPI Satu Produk kah?
Petrus atau yang dikenal sebagai penembakan misterius atau juga penembak misterius terjadi di tanah air tercinta tahun 1980-an. mayat-mayat ditemukan pagi hari bergelimpungan di jalan raya dan di pasar, ada pula dalam kondisi tubuh terbungkus karung, namun mereka semua adalah penjahat, preman, perampok, maling. tindakan ini merupakan shock therapy terapi goncangan. Dalam Buku Autobiografi Soeharto yang berjudul Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya “Mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi sudah melebihi batas perikemanusiaan. Orang tua sudah dirampas berbagai miliknya, kemudian masih dibunuh. Atau juga: “….ada perempuan yang diambil kekayaannya dan istri orang lain itu masih juga diperkosa orang jahat itu di depan suaminya lagi. Itu sudah keterlaluan!. Kalau mengambil, ya mengambillah, tetapi jangan lantas membunuh.”
dalam kaliamt terakhir ” Kalau mengambil, ya mengambillah, tetapi jangan lantas membunuh.” mungkinkah ini alasan pembenaran para pejabat dikala itu?
kesamaan antara petrus dan FPI
Mungkin pada awal-awalnya petrus adalah solusi yang menenangkan akan tetapi semakin lama kemudian menjadi momok tesendiri, begitu pula fpi yang kini menjadi momok tersendiri.
“Saat pejabat kedutaan AS menanyakan manfaat FPI memainkan peran ‘attack dog’ itu, karena sebenarnya polisi sudah cukup menakutkan bagi masyarakat, Yahya menjelaskan bahwa FPI digunakan sebagai ‘alat’ oleh polisi, agar petugas keamanan itu tidak menerima kritik terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia. Disebutkan juga bahwa mendanai FPI adalah sudah tradisi di lingkungan Polri dan BIN”.
jika penulis sebagai pembuat FPI manfaat apakah yang akan penulis dapat
1. Diera reformasi dikatakan sebagai jaman kebebasan namun kenyataannya keblabasan, dengan FPI dapat ditekan.
2. Sudah menjadi rahasia umum bahwa suatu hiburan kebebasan ada baking dibelakangnya. jika baking itu orang punya kedudukan di pemerintahan sementara akan menindak tempat tersebut, apakah penegak hukum berani? bagaimana dengan kariernya? atau suatu contoh nasib naas yang menimpa kepala lapas tempat nazarudin dipenjara.
3. ketakutan akan penindakan secara tegas, mungkin akan berbalik arah dengan adanya HAM.
4. Fpi dengan masa banyak suaranya dibutuhkan untuk partai, mungkin bisa dibayar berdemo.
Di bocoran lain
2. Sudah menjadi rahasia umum bahwa suatu hiburan kebebasan ada baking dibelakangnya. jika baking itu orang punya kedudukan di pemerintahan sementara akan menindak tempat tersebut, apakah penegak hukum berani? bagaimana dengan kariernya? atau suatu contoh nasib naas yang menimpa kepala lapas tempat nazarudin dipenjara.
3. ketakutan akan penindakan secara tegas, mungkin akan berbalik arah dengan adanya HAM.
4. Fpi dengan masa banyak suaranya dibutuhkan untuk partai, mungkin bisa dibayar berdemo.
Di bocoran lain
“Walaupun siapa saja yang memiliki uang dapat menyewa FPI untuk kepentingan politik, namun tidak ada seorang pun di luar FPI bisa mengontrol Habib Rizieq yang kini menjadi bos bagi dirinya sendiri,” ungkap bocoran telegram rahasia tersebut”.
Jika sepeti yang di ungkap wikileaks, FPI sekarang sudah tidak bisa dikontrol, lalu apa yang seharusnya dilakukan terhadap FPI? di bubarkankah?
Jika menuntut pembubaran FPI cukup tangkap para pemimpinnya saja, sehingga anggotanya akan seperti anak kehilangan induk, tercerai berai, tetapi apakah sesimple itu? jika FPI dibubarkan dengan menangkap para pemimpinnya yang akan terjadi adalah :
1. akan muncul fpi-fpi baru yang jumlahnya mungkin tidak hanya satu, sehingga menyulitkan dalam pemantauan.
2. Jika para pengikut yang kehilangan pemimpin, bagaimana jika jatuh ke kelompok lebih ekstrim seperti Azhari.
3. ideologi sang pemimpin sudah mengakar pada para pengikutnya, haruskah seperti era ‘65 dalam membumi hanguskan ideologi semacam ini
4. jika fpi sudah tiada apakah akan dibuat fpi versi baru lagi.
2. Jika para pengikut yang kehilangan pemimpin, bagaimana jika jatuh ke kelompok lebih ekstrim seperti Azhari.
3. ideologi sang pemimpin sudah mengakar pada para pengikutnya, haruskah seperti era ‘65 dalam membumi hanguskan ideologi semacam ini
4. jika fpi sudah tiada apakah akan dibuat fpi versi baru lagi.
Tanpa di sadarai tindakan-tindakan pengeboman, tindakan anarkis sebenarnya telah mencedrai nilai-nilai Islam yang ramah, santun, cinta damai dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman. Pemahaman agama yang sempit dan dangkal dan diperparah dengan doktrin agama yang selalu merasa bahwa kelompoknyalah yang paling benar dan dijamin masuk surga sementara kelompok lain yang dianggap tidak seperjuangan adalah salah.
Lalu apakah yang seharusnya dilakukan?
Jika benar apa yang dibocorkan wikileaks, maka yang membuatlah ORMAS itulah yang seharusnya bertanggungjawab meredam semua ini, akan tetapi memang sudah menjadi tugas polisi menjaga keamanan dan ketenraman warganya. jika seorang intel polisi kelas bawah mampu bernegosiasi dengan kepala preman kelas teri yang biasanya dilalui dengan mabuk bersama dan pesta makan bersama guna memperoleh informasi suatu kasus dan mengontrol geraknya, karena sang pemimpin adalah panutan para pengikutnya yang pasti pengikut akan menuruti pimpinannya sehingga solusi terbaik adalah merangkul dan bernegosiasi dengan sang pemimpin, akan tetapi akankah semudah dengan pemimpin preman kelas teri?bagaimana jika pimpinannya tidak suka mabuk dan pesta serta kekayaan? yang paling menjadi pertanyaan adalah, negosiasi ataukah tindakan tegas atau malah pembiaran saja pilihan yang akan diambil.
Mengenai bocoran wikileaks BIN maupun Polri tentu saja membantah mentah-mentah, akan tetapi wikileaks yang gencar diburu dan ditutup situsnya oleh Amerika karena membocorkan rahasia-rahasia sensitive milik Amerika apakah informasi mengenai indonesia bohong belaka?
Bacaan
0 komentar:
Posting Komentar