BUMI MALANG MIG33

www.bumimalang.tk
Photobucket
e-book Usaha Toko Sembako
SELAMAT DATANG DI BUMI MALANG SATU BUMI UNTUK MALANG by hagemaru_j
e-book Usaha Toko Sembako hagemaru_j




Kamis, 27 Oktober 2011

Kau Sebut Aku Aset hai “Ibuku”, dan Habislah Kau!!!

1319658278859563498Sophie itu nama ku. Kata ibu itu adalah warisan almarhum ayah.Ayah ku yang meninggal ketika aku masih berumur empat tahun. Ayah yang meninggal ketika aku masih butuh sosok yang melindungiku. Dan sekarang aku dibesarkan seorang ibu, ibu tiri yang sepertinya sudah membenciku, namun tetap merawatku . Dulu ayah adalah pria dengan ekonomi matang. Kemudian berselingkuh dengan ibu tiriku ini, hingga ibu kandungku pergi meninggalkanku yang saat itu masih berumur dua tahun. Tak lama sejak kepergian ibu, bagaimana pun juga berselingkuhnya ayah, ibu tetaplah wanita yang lekat dihati dan kehidupannya.
Mengapa tidak, 5tahun mereka merintis rumah tangga dari bawah bersama,hingga ayah mampu menjadi orang sukses yang bergelimang harta.Tahun keenam aku dilahirkan ibu kandungku yang kata orang rupawan. Delapan tahun bersama dan berpisah gara gara kebodohan ayah berselingkuh dengan wanita yang ditemui nya di klub malam. Aaah, dasar ayah bodoh, membiarkan  ibu yang baik dan terhormat pergi begitu saja untuk wanita yang tak sebanding.
Sophie Theona Wiratman, kata ayah ku artinya adalah kebijaksanaan anugerah Tuhan kepada Wiratman,yaitu ayahku.Nama itu diberikan agar aku menjadi orang yang bijak dalam hidup,itu filosofinya kata ayah. Dan semua itu ku peroleh dari cerita ayahku. Darimana?? Pastilah pertanyaan itu muncul,karena ayah meninggal waktu aku belum bisa mengerti apa apa. Aku tau semua dari surat yang ibu tiriku serahkan padaku ketika aku sudah mulai bisa tulis baca, ketika aku kelas 3 SD. Dan aku hanya mengecap bangku pendidikan hingga SD saja,
Kata ibu “Gag usah sekolah tinggi tinggi kan ujungny kamu akan seperti ibu juga”. Walau demikian aku tetap mencuri curi waktu untuk membaca, apa saja yang bisa aku baca. Koran bekas majalah bekas, apa saja lah yang penting aku membaca.Karena waktu masih dsekolah dasar aku sempat menyimak,bahwa dengan membaca kita dapat membuka wawasan tentang dunia.Dan aku tak mau menjadi orang miskin yang bodoh.
Sebenarnya alasan terbesar ibu untuk hanya menyekolahkan ku hingga SD adalah biaya. Sejak ayah meninggal ibu tiriku kembali ke kehidupan lamanya. Menjadi pelacur sekaligus germo nya sendiri. Ayah meninggal dengan hutang bertumpuk yang darimana asalnya,karena itu tak dijelaskan dalam surat yang diserahkan ibu padaku. Sempat ku bertanya tapi ibu malah memakiku.Jadi aku memilih diam dari pada ditampar . Tapi bagaimana pun dia, aku masih berterima kasih dia masih mau mengurusku juga masih mau menjaga amanah terakhir ayah tentang surat itu. Dan memang hanya nama,juga surat lusuh itu yang ditinggalkan ayah,sebab semua sudah disita .
Tapi kasih sayangnya padaku tidaklah gratis. Karena mungkin memang tak ada yang gratis didunia ini. Dan itu harus kubayar dengan menjual tubuhku.Dia, wanita yang ku panggil ibu tak pernah mengajariku sopan santun, tak pernah mendidik ku selayaknya mendidik anak perempuan yang bertumbuh kembang. Juga tak mengajariku tentang moral yang pantas.Bagaimana bisa aku berkata demikian??
Pada aku masih kelas tiga SD, saat itu umurku sekitar sembilan tahunan, aku sudah terbiasa melihat ibu melayani pelanggan nya dirumah kontrakan kami. Aku sudah terbiasa mencium anyir “lendir” dan melihat rupanya yang beragam. Ibuku memang wanita licik, dengan melaksanakan prakteknya dirumah,baginya itu lebih praktis,selain kawasan itu memang komplek prostitusi,dia juga tak perlu mencari kesana kemari pelanggannya. Karena mereka juga sudah punya jadwal sendiri sendiri dengan ibu. Dan hari itu adalah Senin siang, tamu hari itu Pak RT tempat kami tinggal.
“Bagus, tua bangka botak ini pun masih saja suka jajan diluar,dirumah padahal dia sudah punya dua istri, dasar laki laki rakus,” ujar ibuku padaku ketika tua bangka itu pergi.
Pemandangan seperti itu sudah jadi tontonan yang wajar buatku dari kecil. Tapi ketika itulah aku benar benar ingat jelas detail kejadiannya yang terus berlanjut setiap hari dan sampai kini terekam jelas diingatanku. Pernah juga suatu hari ibu mengajariku memijat mijat dan menikmati “pisang” aneka ragam itu dengan mulut ku yang masih kecil. Karena melihat ibu biasa melakukannya, aku menurut saja. Dan lagi hal itu jadi hal yang biasa bagiku,dimulai dari umur yang seharusnya aku belum tau apa apa tentang apa itu senggama dan sejenisnya, aku malah sudah hampir bisa mempraktikkannya ketika usiaku baru saja menginjak 12 tahun.
Sungguh didikan yang luar biasa. !!!
Kujalani hari hari ku dengan ibu dan mengikuti tiap ajaran yang diberikannya. Cara berdandan dan menggoda laki laki. Bagus, pengalaman sejak kecil membuatku lihai dan cepat pandai dalam urusan itu. Dan diusia ku yang 15 tahun, ibu tega menjual keperawananku dengan harga 1juta saja,lalu aku hanya kebagian 300ribu saja. Hebat, fantastis, mengagumkan, aku yang bekerja melayani tamu dengan bau badan busuk dan bertubuh gemuk itu,juga kehilangan keperawananku, dan aku hanya dibayar 300ribu. Protes?? Sudah kulakukan, dan aku langsung dapat hadiah dari ibu,.Tinju tempeleng juga tendangan dari anak buahnya yang berbadan tegap.
Ya, sejak aku jadi barang dagangan ibuku, dia sekarang benar benar jadi “germo” sejati. Pakai bodyguard segala. Dan itu berlangsung hingga umurku kini 24tahun. Aku mengabdi menjadi barang dagangan ibu tiriku. Dan sekarang aku memilih untuk tinggal sendiri. Awalnya ibu seperti biasa, menghajarku habis habisan.Selalu aku mencari cara untuk melarikan diri. Tapi selalu saja aku tertangkap dan dihajar berkali kali.Lapor polisi?? Jangan bodoh,dia masuk penjara pun dia akan tetap membunuhku dengan anak buahnya yang memang benar benar setia.
“Kau coba coba lari dariku?? Kau ingin menikmati semua yang ku berikan padamu??Tau kah kau,aku memeliharamu dari kecil dan menjaga agar kau tumbuh jadi gadis dengan tubuh menarik  ini karena kuyakin kau adalah aset “
Begitu maki ibu padaku,bila aku coba membantahnya. Tapi kali ini aku punya alasan lain. Aku dapat pekerjaan sebagai penyanyi tetap diklub malam. Dengan sedikit rayuan dan iming iming uang yang lebih besar,akhirnya aku lepas juga dari ikatan ‘germo’ kejamitu.Dengan perjanjian aku tetap jadi barangnya,juga gajiku dklub itu separoh untuknya. Sungguh wanita pintar. Aku yang lelah,dia yang menikmati hasilnya. Bagus…!!!
Bagaimana tidak kejam,terkadang ketika aku kedatangan tamu bulanan ku pun dipaksa melayani tamu nya.Atau aku harus memenuhi fantasi gila pria pria berduit itu. Dan sekarang memang tarif ku tak semurah dulu. Kini ibu memasang tarif tinggi terhadapku. Operasi kami pun sudah dihotel yang sedikit berkelas.
Kata ibu “wajah ku yang sedikit indo membuat aku laris manis dan berani dihargai tinggi oleh pelanggannya, lagipula tubuhku sintal dan menarik,karena ibu memang menjaga kecantikan tubuhku, walau tak jarang menyiksaku juga”.
sangat pintar sekali.
Kata ibu ” aku aset yang ayah wariskan untukny,untuk membayar kesetiaannya menjaga ayah sampai ajalnya, aset untuk membayar keletihannya menjagaku”.
Apanya yang letih,kalau dari kecil saja aku yang diajarinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga,juga sudah diajari jadi “wanita” sepertinya,dan tak lupa hadiah pukulan beberapa kali.Memang tak diwajah,hanya betis kaki atau telapak tangan ketika aku membantah atau coba melawannya.Tapi menyakitkan,karena aku juga harus menahan perihnya diobati dengan segala macam obatnya. Bukan kasian,tapi karena takut menimbulkan bekas.Bisa mengurangi nilai jual.
Kata ibu “wajahku tak boleh dirusak,karena itu bagian aset terbesarnya”
Dan sekarang kujalani hidup ku dalam pelarian,tak ada lagi “kata ibu” atau ketakutakan akan dihajarnya habis habisan.
Karena bebrapa bulan sejak kepindahanku, aku berusaha terus mengelak dari panggilan ibu. Ketika anak buahnya menghampiriku, kuiming imingi dengan tubuhku agar berkata pada ibu aku menghilang.Itu kupelajari setelah aku mulai kembali rajin membaca.Kali ini aku membaca novel novel atau buku buku yang tak jauh dari kisah hidupku.
Hingga saat malam itu datang,dia menghampiriku kekontrakan ku.Kali ini tanpa dikawal bodyguard. Dia hampiri aku yang tengah didapur menyiapkan makan malamku. Dia masuk entah dengan cara apa aku juga tak tau.
Dan malam itu aku terbebas dari siksaan terberat dalam hidupku. Kulayangkan pisau itu kelambungnya, kutancapkan berkali kali kedadanya. Ketika dia mencaciku, juga membawa bawa nama ayah dan mencaci maki ibu kandungku. Bagaimanapun tak pernah kubenci ibu kandungku.Karena aku sudah mengerti,apa yang dia rasakan.Sumpah serapah wanita iblis itu  membuatku muak. Lama ku coba tetap menghargainya sebagai orang yang membesarkanku.malam itu  kuputuskan mengakhiri hidupnya.
Malam itu aku lari dari semua kehidupan kelamku. Dengan uang yang susah payah kusembunyikan dari wanita iblis itu. Kubangun hidupku didaerah kecil ini.Dengan identitas baru.Terserah nantinya akan bagaimana.
Maaf ibu, kau jual dan pertaruhkan hidupku untuk hidupmu. Kini bayarlah dengan nyawamu, karena masa depanku sudah hancur. !!!
Aku aset mu. dan kini aku lah mautmu.!! Selamat jalan Ibu ku sayang, terima kasih sudi membesarkanku.
Sampai bertemu dialam baka.




sumber : disini

0 komentar:

BUMI MALANG MIG33 COMUNITY

Pengikut

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP