Eddy Tansil ( Buronan Tak Tersentuh )

Tan Eddy Tansil alias Tan Tju Fuan( menurut nama di paspornya ), kelahiran Ujungpandang, 2 Februari 1934, Tapi semua koran mengutip: Eddy Tansil, terlahir Tan Tjoe Hong, 2 Februari 1953.

Nama Eddy Tansil sangat mencuat kala itu pada tahun 1996 karena melarikan diri dan membawa kabur uang 1,3 trilyun, menrut yang say abaca di wikipedia eddy tansil membawa lari uang sebesar 565 juta dolar amerika,nilai 565 dolar itu pada tahun sebelum krismon (krisis moneter ) sialan yang bikin Negara ini acak acakan, yang kaya pada jatuh miskin n yang miskin tambah jadi mlarat,
Nah jika kita hitung secara kasar aja, jika sekarang kurs dolar 10.000 untuk tiap dolarnya maka coba kita kali $ 565.000.000 x Rp 10.000. =5650.000.000.000 yach sekitar 5 trilyunan lah jika di nilai dengan uang sekarang,Dalam sejarah indonesi waktu itu dialah orang pertama yang melakukan penggelapan uang dan membawa kabur sekian trilyun uang milik bangsa Indonesia,

siapa sih eddy tansil kok segitu hebatnya ?

menurut info harian, eddy tansil adalah raja bajaj, Eddy merintis usaha sebagai agen tunggal pemegang merek Bajaj, Tunas Bekasi Motor, pada awal tahun 70-an. Bersama ayahnya, Harri Tansil alias Tan Tek Hoat, ia membangun industri perakitan kendaraan bermotor teknologi India itu di daerah Tambun, Bekasi. Saat itu sedang ramai kampanye daerah bebas becak, dan Eddy melihat peluang: menyulap motor ''vespa'' itu menjadi kendaraan umum roda tiga. Ia sukses. ''Bisnis empuk,'' katanya mengenang masa-masa emas itu.

pada tahun 1983 Eddy memboyong Beck's Beer dari Bremen ke Bogor, Jawa Barat. Dia mendirikan PT Rimba Subur Sejahtera (RSS) yang memproduksi Bir cap kunci. Namun usahanya tidak berjalan mulus karena lidah orang Indonesia tampaknya tidak sama dengan lidah orang barat.

Walaupun usaha birnya di Indonesia tidak berjalan mulus tetapi kemudian dia berinisiatif membawa mesin pembuat birnya ke Fujian. Di provinsi Cina Daratan itu, ia mengolah bir dengan merek sama. Dan menurut sumber yang mengetahui, Eddy sukses besar sampai-sampai dijuluki ''Bapak Bir Fujian''.

Setelah berhasil di fujian dengan birnya kemudian dia kembali ke Indonesia dan beralih ke industri petrokimia, namun tampaknya disinilah akhir karir dari penjahat ini,

pada pada tanggal 4 Mei 1996 saat tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara karena terbukti menggelapkan uang sebesar 565 juta dolar Amerika (sekitar 1,3 triliun rupiah dengan kurs saat itu) yang didapatnya melalui kredit Bank melalui grup perusahaan Golden Key Group.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menghukum Eddy Tansil 20 tahun penjara, denda Rp 30 juta, membayar uang pengganti Rp 500 miliar, dan membayar kerugian negara Rp 1,3 triliun. Sekitar 20-an petugas penjara Cipinang diperiksa atas dasar kecurigaan bahwa mereka membantu Eddy Tansil untuk melarikan diri.

Pada waktu itu yaitu pada saat eddy tansil melarikan diri n polisi ngak dapat menangkapnya di kalangan masyarakat muncul desas desus bahwa eddy tansil melakukan operasi wajah untuk menghilangkan jejaknya.

Namun diketahui Sebuah LSM pengawas anti-korupsi, Gempita, memberitakan pada tahun 1999 bahwa Eddy Tansil ternyata tengah menjalankan bisnis pabrik bir di bawah lisensi perusahaan bir Jerman, Becks Beer Company, di kota Pu Tian, di propinsi Fujian, china,
Aduh apakah Negara kita ngak biasa menangkap buronannya di Negara lain, atau kah Negara lain melindungi buronan kita???

Pada tanggal 29 Oktober 2007, Tempo Interactive memberitakan bahwa Tim Pemburu Koruptor (TPK) - sebuah tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Departemen Hukum dan HAM, dan POLRI, telah menyatakan bahwa mereka akan segera memburu Eddy Tansil. Keputusan ini terutama didasari adanya bukti dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) bahwa buronan tersebut melakukan transfer uang ke Indonesia satu tahun sebelumnya., iya deh wahai para pihak yang berwenang cepet tangkap buronan kelas kakap ini n selamatkan uang rakyat,.

masak sudah 14 thn dan kebradaanya sudah terlacak kok ngak cepet cepet di tangkap, keburu asuk liang lahat dia.